SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sariah, 37, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu tewas dianiaya majikannya di Kuwait. Ia meregang nyawa 7 Juli lampau dan baru tiba di tanah air dua pekan kemudian.

“Langsung dikuburkan di desanya. Keluarganya sangat tertekan karena korban tidak pernah ada masalah sejak 5 kali menjadi TKW,” kata Nurharsono, aktivis dari Migrant Care usai ikut mengubur jenazah korban di desa Tersana, RT 8/2, Sukagumiwang, Indramayu, Kamis malam (22/7).

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Jenazah Sariah tiba di Bandara Soekarno-Hatta Kamis siang dan membawa mayat korban ke RSCM Jakarta untuk diotopsi. Hasilnya, Sariah terbukti mengalami kekerasan benda tumpul dan penyiksaan sebelum tewas.

“Yang mengotopsi Dr Mun’im Idris. Memastikan ada penganiayaan sebelum meninggal. Ini berbeda dengan berita yang dikirim dari Kemlu dan Kedubes RI di Kuwait bahwa korban meninggal secara wajar,” imbuh Nurharsono.

Sebelum meninggal, Sariah sempat berkomunikasi dengan keluarga korban. Sariah menceritakan, ia tengah menghadapai situasi sulit yakni majikan yang galak. Sariah juga mengaku pernah disekap, dipukul, dilempar dari pintu dan disekap tiga hari tanpa diberi makan.

Sariah berangkat ke Kuwait sejak 2008. Kepergiaanya merupakan kali kelima berangkat sebagai TKW. Ia sempat bekerja di Arab Saudi dan Yordania. Perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga itu  meninggalkan satu suami dan seorang anak.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya