Ponorogo–Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tewas akibat kecelakaan kerja di Malaysia. Bejo, 42, TKI malang tersebut, kini jenazahnya telah dikebumikan di pemakaman umum di tanah kelahirannya di Desa Semanding, Kecamatan Kauman, Ponorogo.
“Jenazah almarhum langsung kami kebumikan di pemakaman desa, pada Jumat (8/10) pagi, tak jauh dari makam keluarga,” kata Suyanti, 30, istri Bejo, Sabtu (9/10).
Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang
Tidak ada tuntutan ataupun permohonan penyelidikan dari pihak keluarga untuk mengusut sebab-musabab kematian Bejo.Suyanti maupun anggota keluarga lain mengaku sudah pasrah. Mereka meyakini sepenuhnya bahwa kematian TKI bernama lengkap (KTP/paspor) Bejo bin Kasibun adalah murni karena kecelakaan kerja.
Informasi yang diterima pihak keluarga sejak 17 September lalu, suami Suyanti telah dikabarkan jatuh dari tangga setinggi 6 meter saat bekerja dalam pembangunan pabrik. Kecelakaan itu menyebabkan korban luka parah. Kepalanya diduga mengalami gegar otak, sedangkan lehernya patah.
“Saat itu, suamin saya masih bertahan hidup segera dibawa ke rumah sakit terdekat,” ungkapnya.
Namun karena lukanya terlalu parah, pada 4 Oktober lalu (Senin) akhirnya Bejo meninggal dunia. Kabar kematian bapak satu anak ini segera diinformasikan oleh teman korban sesama TKI, Sarimo, ke istri dan keluarganya di Ponorogo.
“Saya sempat syok ketika di telepon Kang Sarimo dan mengabarkan bahwa bapaknya Amirul (putra tunggal korban, Bejo) meninggal,” kata Suyanti dengan mata berkaca-kaca.
ant/rif