SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga Soloraya dan sekitarnya yang mudik setelah bekerja di Malaysia. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Sejumlah tenaga kerja indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (6/8) menggunakan maskapai Air Asia. Akhir pekan kedua bulan Ramadan, sejumlah TKI mulai pulang ke tanah air untuk bersiap merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO—Pengamanan di Terminal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Bandara Adi Soemarmo Solo mulai diperketat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Koordinator Terminal TKI Bandara Adi Soemarmo Solo, Hafid Zaini menyampaikan saat ini gedung terminal TKI sudah menjadi tempat steril yang hanya bisa diakses oleh TKI dan keluarga penjemput. Keluarga yang menjemput harus masuk ke gedung TKI memastikan bahwa para TKI itu nantinya benar-benar sampai rumah.

“Kalau tidak dijemput, kami siap mendampingi untuk mendapatkan armada yang resmi beroperasi di bandara. Yakni, taksi Angkasa Pura dan Batik Solo Trans (BST),” kata Hafid, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (6/8/2012).

Dia melanjutkan, setiap TKI yang pulang dan tidak dijemput oleh keluarganya maka akan disarankan untuk naik taksi atau BST. Dari situpun, nama TKI dan asal akan dicatat. Jika naik taksi, maka nama sopir taksinya pun akan dicatat. Pengamanan yang ketat ini juga didukung oleh sistem keamanan Bandara Adi Soemarmo Solo.

“Sementara, setiap penjemput yang akan masuk gedung terminal TKI, juga harus memberikan identitas resmi kepada petugas di depan pintu terminal,” lanjut dia.

Sementara itu, terkait volume TKI yang pulang melalui Bandara Adi Soemarmo mulai mendekati angka maksimal. “Sepekan ini TKI yang pulang melalui Solo sudah mulai meningkat ke angka 150 orang per hari, dengan pesawat Airasia Kuala Lumpur-Solo. Awal puasa, masih berkisar 120-an orang per hari. Kalau hari-hari biasa, hanya 40 orang hingga 50 orang per hari.”

Dia memprediksi, puncak kepulangan TKI akan terjadi pada H-7 Lebaran. Meskipun puncak, tetapi kapasitas maksimal pesawat Airasia yang membawa TKI melalui Solo hanya sekitar 170 orang. “Karena sudah dua tahun ini Airasia tidak menyediakan extra flight saat menjelang Lebaran.”

Hafid juga mengatakan, mayoritas TKI yang pulang melalui Solo berasal dari wilayah perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah. “Untuk daerah Pantura dan Banyumas lebih banyak memilih terbang melalui Semarang dan Jogja.”

Terpisah, General Manager (GM) Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman menambahkan pihak AP sudah bekerja sama dengan Kantor Bea Cukai dan Kantor Imigrasi Solo untuk pengamanan di area Terminal TKI, menjelang Lebaran ini. “Di pos Bea Cukai dan Imigrasi itu kami juga menambah satu unit monitor kontrol untuk memantau area terminal bandara.”

Antisipasi ini, lanjut Abdullah, harus dilakukan mengingat jumlah TKI yang pulang melalui bandara Solo akan meningkat tiga hingga empat kali lipat. “Dan yang sudah rutin kami lakukan adalah mendirikan satu unit posko Lebaran di area bandara pada H-7 hingga H+7 Lebaran.” Al Wakhidah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya