SOLOPOS.COM - Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka (Foto detikcom)

Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka (Foto detikcom)

JAKARTA- Pemerintah diminta tidak menutup-nutupi hasil autopsi ulang jenazah tiga TKI asal NTB yang tewas di Malaysia. Hasil autopsi berguna untuk memutuskan tindakan pemerintah terhadap Malaysia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Hasil autopsi ini agar hasilnya disampaikan dengan transparan, jangan sampai ada upaya-upaya untuk menutup-nutupi,” kata Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (26/4/2012) malam.

Rieke meminta pemerintah tidak menutupi fakta kasus TKI asal NTB yang diduga terkait penjualan organ. Ia berharap semua fakta hasil autopsi diungkap ke publik tanpa ada yang ditutup-tutupi.

“Jangan sampai ada pernyataan bahwa orang tua tidak menyaksikan, jangan sampai ada pernyataan organnya utuh ada semua,” tandas Rieke.

Selain itu, Rieke juga meminta pemerintah untuk segera melakukan perlindungan kepada keluarga korban. Menurutnya, jika benar kasus ini terkait penjualan organ, maka keluarga korban terancam bahaya sindikat penjualan organ.

“Saya sudah meminta kepada Menakertrans langsung untuk melindungi keluarga korban, ini kan ada indikasi penjualan organ, berarti kan ada sindikatnya tuh,” imbuhnya.

Seperti diketahui Tim Dokter Forensik Polda NTB merampungkan autopsi dua jasad dari tiga TKI yang tewas ditembak polisi Malaysia dan diduga korban penjualan organ pada Kamis (26/4). Hasil autopsi jasad Herman diungkap Ayah Herman, H Maksum, yang menyaksikan proses autopsi.

Menurut Maksum jenazah putranya itu tidak ada matanya. “Ya saya melihat jenazah anak saya kok tidak ada matanya ya. Terus kemudian, di bagian perutnya ada besi,” kata Maksum

Sementara hasil autopsi Abdul Kadir diungkap kakaknya, Muhammad Tohri, yang mewakili keluarga melihat kondisi jasad. Ia melihat jasad adiknya penuh dengan jahitan di sekujur tubuhnya. Tidak hanya jahitan di mata, dada, dan perut seperti yang disampaikan ke keluarga selama ini.

Jahitan juga ada pada bagian tengah perut vertikal dari dada hingga perut bagian bawah pusar, serta jahitan melintang dari perut sebelah kanan ke perut sebelah kiri. Banyaknya jahitan menimbulkan prasangka bahwa mereka menjadi korban perdagangan organ tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya