SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana pinjaman (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Tenaga Kerja Indonesia asal DIY mengirimkan Rp284 miliar setiap tahunnya kepada keluarganya.

Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah, sebab tahun ini berdasarkan catatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) DIY mencatat ada penambahan 1.900-an pekerja di luar negeri.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Kepala BNP2TKI DIY Suparjo mengatakan, saat ini ada sekitar 6.873 pekerja asal DIY yang bekerja di luar negeri. Jumlah tersebut tersebar di 73 negara di dunia. Namun, tempat kerja TKI didominasi mereka yang bekerja di Benua Asia, mulai dari Malaysia, Singapura, Taiwan, Jepang, dan Korea.

“Ada juga yang bekerja di Amerika atau ikut dalam kapal-kapal pesiar,” ungkap Suparjo kepada Harianjogja.com, seusai memberikan sosialisasi pencegahan TKI non prosedural di Balai Desa Ngunut, Playen, Gunungkidul, Jumat (28/11/2014).

Dia menjelaskan, remitansi atau pengiriman uang TKI di luar negeri kepada keluarganya di lima kabupaten-kota di DIY pada 2013 sebesar Rp284 miliar. Namun, jumlah tersebut terus berfluktuasi setiap tahunnya. Pasalnya, besaran pengiriman juga sangat bergantung dengan jumlah pengiriman tenaga kerja.

“Tidak tentu, tapi di tahun ini kelihatannya bisa lebih besar lagi. Dari sisi pengiriman, kalau dilihat secara nasional, DIY belum ada apa-apanya, sebab total uang yang dikirim TKI mencapai Rp88 triliun,” ungkapnya.

Suparjo menjelaskan, perhitungan tersebut berdasarkan data Bank Indonesia yang diperoleh dari data transaksi yang masuk di seluruh bank di DIY. Dari jumlah tersebut, Bantul menjadi penyumbang terbanyak.

Hal tersebut berbanding lurus dengan jumlah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dari wilayah Bantul. Sebab, kabupaten ini paling banyak mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri.

“Kondisi itu bisa dilihat dari jumlah tenaga kerja yang dikirim. Bantul menjadi jumlah pengirim terbanyak, kemudian disusul, Kulonprogo, Sleman, Kota Jogja dan Gunungkidul,” sebut dia.

Dalam kesempatan itu, Suparjo menyarankan supaya berangkat ke luar negeri menggunakan jalur yang resmi. Hingga saat ini, ada 23 penyalur jasa tenaga kerja Indonesia resmi di wilayah DIY.

“Ini untuk mengurangi tindak kejahatan kepada para pekerja. Kalau bingung, silakan ke kami [BNP2TKI] atau ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi [Dinsosnakertrans] setempat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya