SOLOPOS.COM - Siswa SDIT Nur Hiadaya Solo membaca buku di Gazebo Literasi halam sekolah setempat, Rabu (2/8/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Indonesia disebut negara dengan minat baca yang rendah. Sebuah data yang dihimpun United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyebut minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Data itu menunjukan bahwa dari 1,000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca.

Lalu dalam riset yang dilakukan Central Connecticut State University pada Maret 2016 dengan judul  World’s Most Literate Nations Ranked menunjukan Indonesia peringkat 60 dari 61 terkait minat baca.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Merespons hal itu, perlu ada kreativitas untuk mendekatkan akses bacaan ke masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Salah satunya dilakukan oleh SDIT Nur Hidayah Solo yang meluncurkan Gazebo Literasi di halaman sekolah setempat, Rabu (2/8/2023).

Guru Kelas II SDIT Nur Hidayah Solo, Jauhariyatun Marfuah, menyebut adanya gazebo literasi bertujuan agar anak-anak lebih nyaman dalam melakukan kegiatan membaca. Terlebih konsep gazebo yang terbuka sehingga siswa bisa menikmati suasana di luar ruangan.

“Kalau di luar kan bisa [baca buku] sambil duduk dan menikmati makanan. Jadi tidak harus ke perpustakaan,” kata dia ketika ditemui wartawan, Rabu (2/8/2023).

Kepala SDIT Nur Hidayah Solo, Rahmat Hariyadi menyebut pengadaan gazebo literasi itu memang diniatkan untuk meningkatkan minat baca anak dan menggalakkan literasi di sekolah. Hal itu menjadi konsen pihaknya untuk mendekatkan akses baca kepada siswa.

“Sehingga anak-anak semakin gemar membaca dan giat berliterasi yang itu nanti akan menjadi salah satu hal yang penting bagi masa depan mereka,” kata dia.

Dia mengatakan gazebo tersebut merupakan sumbangan dari orang tua dan komite yang dihadiahkan kepada sekolah. Lalu pihaknya menyebut gazebo itu akan lebih baik jika dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif seperti membaca.

“Walaupun kita punya perpustakaan utama di gedung barat, lalu ada perpustakaan kedua di gedung timur. Jadi setiap gedung kami ada perpustakaan,” kata dia. Namun pihaknya tetap akan terus melakukan inovasi dengan pengadaan sarana prasarana seperti gazebo leterasi yang menarik bagi siswa. 

Dia mengatakan untuk penggunaanya masih terbatas maka perlu pengaturan. Rahmat menyebut penggunaan gazebo untuk literasi sudah diatur dari tim perpustakaan setiap Rabu. Sedangkan masing-masing kelas sudah terjadwal untuk melakukan kegiatan literasi di perpustakaan sekolah.

“Ke depan kami akan memanfaatkan momentum hari aksara atau semacamnya untuk semakin menggalakkan dan menggiatkan literasi anak-anak, termasuk kantin pun akan kami sediakan rak buku, sehingga anak ketika menikmati minuman, tetap bisa membaca,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya