SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kupang–Tinggi gelombang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur saat ini berkisar antara 4-5 meter dengan kecepatan angin pada kisaran antara 20-45 km/jam, sehingga sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran.

“Kami mengimbau semua armada pelayaran yang beroperasi di wilayah perairan NTT supaya lebih berhati-hati, karena keadaan gelombang laut saat ini cukup ganas dengan ketinggian antara 4-5 meter,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agus Tjatur Iswahyuanto di Kupang, Jumat (16/7).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Ia menjelaskan tinggi gelombang laut di wilayah perairan NTT saat ini dipicu oleh gerakan angin kencang yang datang dari selatan Australia menuju daerah dataran rendah NTT, termasuk di antaranya Timor Leste dan wilayah sekitar Laut Arafura.

Wilayah selatan NTT seperti Pulau Rote dan Sabu Raijua serta Sumba juga dilanda gelombang besar sehingga sangat berbahaya bagi armada pelayaran feri untuk melintas di wilayah perairan tersebut, kata Iswahyuanto.

Manager Operasi PT Ferry Indonesia Cabang Kupang Arnold Yansen yang dihubungi secara terpisah mengatakan, pihaknya sudah mengambil keputusan untuk membatalkan pelayaran kapal feri dari Kupang menuju Pulau Rote dan Ende serta Waingapu, karena keadaan gelombang laut yang tidak bersahabat.

“Sebuah kapal feri sudah siap berlayar menuju pelabuhan Pantai Baru di Pulau Rote pada Jumat pagi, namun kami membatalkannya setelah menerima laporan dari Stasiun Meteorologi El Tari Kupang soal buruknya cuaca di wilayah perairan selatan menuju Pulau Rote,” katanya.

Ia menambahkan pihaknya juga membatalkan pelayaran feri tujuan Ende dan Waingapu pada Jumat, karena tinggi gelombang di wilayah perairan sekitar Laut Sawu yang menjadi lalu lintas utama lintas penyeberangan di NTT, berkisar antara 3-4 meter.

Iswayuanto mengatakan, berdasarkan pantauan satelit dan radar cuaca serta analisa cuaca, keadaan buruk tersebut kemungkinan besar masih berlangsung hingga dua atau tiga hari ke depan.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya