Jakarta–Dipilihnya Komjen Pol Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden SBY bukanlah tanpa alasan.
Timur dinilai sebagai Jenderal Polri yang kaya pengalaman dan tidak terkait dengan isu rekening gendut Polri.
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
“Presiden tentu memiliki pertimbangan sendiri. Yang bisa kita lihat adalah prestasi, kinerja Timur lebih baik diantara calon lain yang diajukan Kompolnas,” ujar Pengamat Kepolisian Charta Politika, Karel H Susetyo, kepada detikcom, Sabtu (9/10).
Nilai plus yang pertama, kata Karel, dapat dilihat melalui penugasan Timur menjadi Kapolda di tiga daerah berbeda dengan kualifikasi dua polda tipe A Jawa Barat, Jakarta dan satu Polda tipe C, Banten.
“Tugasnya terbilang sukses dengan indikator bahwa selama bertugas tidak pernah dicopot secara mendadak,” imbuhnya.
Kedua, pria berkumis ini juga dianggap “melek” politik karena pernah bertugas sebagai staff ahli Kapolri bidang sospol. Pemahaman ini diharapkan dapat dikombinasikan dengan karakter kepemimpinan lapangan yang kuat dan pemahaman politik yang luas.
“Kemampuan seperti ini amat penting, karena bisa digunakan sebagai modal untuk pengamanan Pilkada dan Pemilu 2014,” jelasnya.
Selanjutnya, mantan Kapolres Jakarta Barat ini termasuk Pati Polri yang namanya tidak tersangkut dengan kasus rekening gendut yang ramai diberitakan di media.
Dengan begitu, Timur diharapkan dapat segera menuntaskan kasus yang diduga melibatkan sejumlah Jenderal di tubuh Polri. “Ini bisa menjadi modal awal bagi Polri untuk dapat menyelesaikan permasalah tersebut,” tandasnya.
Timur diprediksi tidak akan menemui hambatan saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR. Sebab, mayoritas fraksi di DPR sudah menyatakan dukungan untuk Timur.
dtc/nad
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
