SOLOPOS.COM - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui program pemberdayaan berbasis masyarakat memberikan pelatihan pengelolaan usaha kecil menengah dalam bingkai model kewirausahaan sosial. (Istimewa/UKSW)

Solopos.com, JAKARTA – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui program pemberdayaan berbasis masyarakat memberikan pelatihan pengelolaan usaha kecil menengah dalam bingkai model kewirausahaan sosial. Pelatihan ini diberikan kepada Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Pengurus Kampung KB Sembada, Desa Samirono, Kabupaten Semarang.

Melalui program yang berlangsung sejak Juni hingga Desember 2023 ini, tim yang terdiri dari Dr. Evi Maria., M.Acc., Ak., CA, Martin Setyawan, S.T., M.Cs., dan Hanna Prillysca Chernovita, S.SI., M.Cs., menyasar Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Sembada dan UPPKS atau biasa disebut dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Program ini juga melibatkan mahasiswa dalam upaya mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Ditemui Rabu (23/08/2023), ketua tim, Dr. Evi Maria menyampaikan bahwa kegiatan PKM ini mengusung tema Peningkatan Kreativitas Kampung KB Sembada untuk Memulihkan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Desa Samirono, Lereng Gunung Merbabu Pascapandemi. Kegiatan ini dibiayai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia Tahun Anggaran 2023.

Menurut Dr. Evi Maria, pembinaan terhadap UPPKS Desa Samirono sudah dilakukan oleh Kampung KB Sembada, namun belum optimal karena keterbatasan kemampuan SDM untuk mengelola UPPKS binaannya. Kondisi inilah yang mendorong program pelatihan dan pendampingan terhadap mitra dilakukan. Tujuannya, agar Kampung KB Sembada dapat membina dan menumbuhkan UPPKS baru di sana, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga.

Hingga berakhirnya program ini, pengurus Kampung KB Sembada dan UPPKS, Desa Samirono, akan diberi pelatihan pengelolaan usaha mulai dari perencanaan bisnis, perijinan, pemasaran, strategi pengembangan usaha, sampai dengan pencatatan dan pengelolaan keuangan usaha. Evi menambahkan, pihaknya juga telah memberikan pelatihan pengelolaan keuangan bisnis untuk usaha kecil dan menengah.

“Prinsipnya mengelola keuangan usaha,  pisahkan uang pribadi dan uang usaha, baik bentuk fisik maupun catatannya. Tak hanya diberi pelatihan, kegiatan ini juga memberikan pendampingan pencatatan menggunakan kertas dan pena maupun menggunakan aplikasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Hanna Prillysca Chernovita menuturkan Desa Samirono dengan enam dusun memiliki banyak potensi seperti alam yang indah, tanah yang subur untuk berkebun, dan peternakan. Bahkan, desa ini dikenal sebagai Sentra Peternakan Sapi Perah Rakyat.

“Namun sayangnya potensi-potensi tersebut belum dikelola dengan baik, sehingga berdampak pada pertumbuhan pendapatan warga. Keterbatasan SDM dalam mengelola usaha menjadi akar masalahnya,” tutur dosen Fakultas Teknologi Informasi ini.

Ditambahkan oleh Martin Setyawan, melalui program PKM ini pihaknya telah memberikan pelatihan foto dan video produk menggunakan handphone bagi pengurus Kampung KB Sembada juga dan 20 UPPKS Desa Samirono belum lama ini di Balai Desa Samirono.

“Penting bagi pengurus Kampung KB dan UPPKS untuk bisa secara mandiri memasarkan produknya menggunakan teknologi dan media pemasaran kekinian yaitu sosial media. Inilah yang membuat tim PKM UKSW tidak hanya melatih tetapi mendampingi UPPKS dan pengurus Kampung KB Sembada supaya dapat memasarkan produk menggunakan sosial media kekinian,” imbuhnya.

Kepala Desa Samirono, Slamet Juriono, menanggapi positif adanya kegiatan PKM dari akademisi UKSW. “Besar harapan kami, pendampingan ini dapat menggerakkan, memotivasi, dan meningkatkan kreativitas UPPKS Desa Samirono untuk segera bangkit usahanya dan pendapatan warga desa kami bisa meningkat,” imbuhnya.

“Kami merasa terbantu sekali dengan kehadiran tim dari UKSW. Banyak hal baru tentang cara memasarkan produk, cara mengelola keuangan usaha kami pelajari selama proses pendampingan ini,” tegas Slamet Ketua Kampung KB Sembada.

Salah satu perwakilan UPPKS Desa Samirono Umiyati menyebut bahwa ilmu yang diberikan oleh tim dari UKSW sangat bermanfaat bagi saya untuk mendukung kegiatan pemasaran produk. “Saya akan praktek dengan produk-produk saya di rumah dan meminta masukan dari tim UKSW atas foto dan video yang saya buat nanti. Terima kasih,” terangnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya