SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Tiket KA Sriwedari akan disamakan dengan KA Prameks yakni Rp8.000.

Solopos.com, SOLO — Harga tiket kereta api (KA) Sriwedari relasi Solo-Jogja akan disamakan dengan KA Prameks, yakni Rp8.000 mulai 1 Juli 2015. Selain itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga mengubah beberapa pola perjalanan kereta pada 7 Juli 2015.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Corporate Communications PT KAI Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta, Gatut Sutiyatmoko, menyampaikan menjelang Lebaran ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan transportasi milik negara ini.

Dia menjelaskan perubahan harga tiket KA Sriwedari ini merupakan usulan PT KAI Daops VI kepada Dirjen Perkeretaapian.

KA Sriwedari dan KA Prameks sama-sama KA ekonomi lokal yang sangat diminati oleh masyarakat. Bahkan dalam kesempatan tertentu, load factor KA Sriwedari lebih banyak dari KA Prameks. Oleh karena itu, kami mengusulkan supaya tarif kedua KA ini disamakan untuk memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat,” ungkap Gatut kepada , Rabu (17/6/2015).

Selain itu, mulai 7 Juli akan ada beberapa perubahan rute perjalanan, seperti KA Prameks dari sebelumnya hanya menghubungkan Stasiun Kutoarjo-Stasiun Solo Balapan, akan diperpanjang menjadi rute Stasiun Prembun-Stasiun Solo Jebres.

KA ini juga dijadwalkan tidak lagi berhenti di Stasiun Kutoarjo, Stasiun Tugu, dan Stasiun Solo Balapan. Meski begitu, dia mengatakan tarif tiket masih tetap sama, yakni Rp15.000.

Mulai tanggal yang sama, KA ekonomi jarak jauh akan berhenti di Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Tugu tapi tidak berhenti di Stasiun Lempuyangan. Dia mengatakan operasional KA di Stasiun Purwosari tidak ada perubahan, yakni masih bisa dilalui KA ekonomi baik lokal maupun jarak jauh.

Stasiun Solo Balapan direncanakan hanya akan melayani perjalanan KA jarak jauh sedangkan Stasiun Solo Jebres hanya melayani KA ekonomi lokal.

Menurut dia, Stasiun Solo Jebres yang sempat ditutup untuk operasional KA penumpang ini kembali dibuka karena pedagang asongan sudah bisa ditertibkan.

Oleh karena itu, stasiun ini bisa kembali dimanfaatkan untuk pelayanan perjalanan KA ekonomi lokal.

“Perubahan pola perjalanan KA ini supaya tidak ada overload atau penumpukan penumpang di stasiun tertentu terutama saat peak season, yakni Lebaran dan libur sekolah,” terang Gatut.

Lebih lanjut, Gatut menyampaikan setelah Lebaran atau sekitar 1 September 2015, di Stasiun Solo Balapan, Stasiun Klaten, dan Stasiun Purwokerto akan menggunakan e-gate atau tiket dan gerbang elektronik. Selain itu, pintu untuk penumpang KA lokal dan KA jarak jauh juga akan dibedakan untuk memberi kenyamanan kepada calon penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya