SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyerahkan nama Komjen Pol Timur Pradopo ke DPR sebagai calon Kapolri tunggal.

Jika nantinya Timur resmi menjadi Kapolri, ada tiga pekerjaan rumah utama yang harus diselesaikannya.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Pertama, Kapolri baru harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada polisi. Kendati menunjukkan prestasi dalam menangkap para tersangka teroris, namun indikasi dekatnya praktik korupsi dengan institusi ini membuat Korps Bhayangkara sering mendapat sorotan masyarakat.

“Terlepas dari semua keberhasilan seperti menangkap teroris, ada PR yang kurang yaitu kepercayaan masyarakat. Karena adanya oknum yang melakukan pelanggaran dengan kongkalikong,” kata pengajar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Universitas Paramadina, Rico Marbun, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (5/10/2010).

Kedua, memastikan soliditas internal. Menurut Rico, soliditas Kepolisian masih belum kuat. Sebab masalah-masalah internal masih sering muncul.

PR ketiga yang harus diselesaikan dan mendapat prioritas adalah memastikan tidak adanya lagi budaya kongkalikong, atau memberi kesempatan kepada mafia hukum untuk bergerak. Ini merupakan tugas berat yang tidak bisa dimulai dari bawah.

“Ini tidak bisa dimulai dari bawah, harus dari atas. Kalau kita mandi kan mengguyur air dari atas, kalau nggak ya nggak bersih,” cetus mantan aktivis UI ini.

Untuk memusnahkan praktik kongkalikong, maka Kapolri yang baru harus tegas dengan menyatakan agar polisi tidak menerima setoran dari siapapun.
Bila pimpinan Polri berhasil memberi contoh seperti itu, Rico yakin, polisi-polisi di bawahnya akan mengikuti.

“Lagipula (Polri) kan sudah ada kenaikan anggaran yang signifikan. Timur punya jaringan, kompetensi dan senioritas juga tidak kalah. Kalau dia melakukan langkah yang agak sedikit tajam, semua pihak akan legawa,” kata Rico.

Seperti diketahui, Presiden SBY memilih Komjen Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri.

Terpilihnya mantan Kapolda Metro Jaya ini cuma beberapa jam saja setelah dia mendapatkan kenaikan pangkat dan menduduki posisi baru sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan pada Senin (4/10).

Timur Pradopo  lahir di Jombang, Jatim, 10 Januari 1956. Dia merupakan lulusan Akpol 1978.

Dia pernah menjadi Kapolres Jakarta Barat pada 1997-1999 saat peristiwa Trisakti dan Semanggi meletus, Kapolres  Jakarta Pusat (1999-2000), dan Kapolwiltabes Bandung  (2001) serta menjadi Kapolda Banten, Kapolda Jabar dan terakhir Kapolda Metro Jaya.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya