SOLOPOS.COM - Tiga mahasiswa UKSW meraih penghargaan bergengsi dalam kompetisi debat internasional belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Komitmen untuk terus berprestasi tidak pernah lekang dalam benak Creative Minority. Baru-baru ini, dua mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) meraih Juara III Kategori Novice dalam ajang internasional I&T Open Debate Competition 2023.

Mereka adalah Thomas Fandres Sihasale dari Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Yolanda Sianturi dari Prodi Teologi Fakultas Teologi.

Tak hanya dari kedua mahasiswa tersebut, satu mahasiswa lainnya Alyssa Berliana Putri dari Prodi Psikologi Fakultas Psikologi meraih gelar Breaking Independent Adjudicator dan Best Independent Adjudicator dalam ajang yang sama.

I&T Open Debate Competition merupakan lomba debat yang diselenggarakan oleh komunitas debat Indonesia dan Taiwan (I&T) bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan (PPI Taiwan). Lomba tersebut diikuti 40 tim yang berasal dari Indonesia dan Taiwan.

Thomas Fandres Sihasale yang juga merupakan first speaker mengaku sangat senang atas pencapaiannya bersama teammate dapat membawa nama UKSW ke tingkat internasional. Ia menerangkan untuk mengasah kemampuan debatnya, ia melakukan banyak latihan bersama adjudicators dan coach yang tergabung dalam Satya Wacana Debating Forum (SDTF).

Mahasiswa asal Ambon yang juga pernah meraih Juara 3 dalam ajang Debate Varsity Competition The 13th Asian Law Students’ Association (ALSA) English Festival 2023 ini juga membeberkan beberapa mosi yang diperdebatkan dalam lomba lomba yang ia ikuti yaitu social media, lying flat, mainstreaming, dan 4b movements.

“Bagi saya yang paling menarik adalah mosi mengenai lying flat,” ujarnya dalam sebuah wawancara Kamis (1/2/2024).

Tertarik dalam bidang debat sejak bersekolah di tingkat SMK, Thomas membagikan beberapa kiatnya untuk dapat meraih juara. Menurutnya, kiat keberhasilannya adalah banyak membaca, mau belajar dari kesalahan, dan banyak berlatih serta percaya diri.

Latihan Giat

Sementara itu, sebagai second speaker Yolanda Sianturi mengungkapkan hal serupa. Tak banyak berbeda, menurutnya hal-hal penting yang menjadi kiatnya memperoleh keberhasilan adalah dengan memperluas materi dan memperkuat kemampuan critical thinking. Menariknya, ia juga menjadikan top debater sebagai motivator.

“Dengan sering menonton lomba debat melalui video atau lainnya, kami bisa belajar mulai dari struktur debat, cara berdebat, materi yang dibawakan dan lainnya. Tentunya, yang paling penting diiringi dengan latihan yang giat,” ucapnya.

Memberikan pesannya kepada mahasiswa lainnya, Grand Finalist 3rd Runner Up Kalimantan Open Debate (KODE) 2023 ini mengatakan bahwa keberhasilan selalu menjadi milik bagi siapa yang berani mencoba.

“Tidak ada kata tidak bisa, mungkin hanya belum mencoba saja. Selagi muda, coba banyak hal dan buat kenangan berwarna sebanyak mungkin,” ujarnya.

Lain halnya dengan Alyssa Berliana Putri, ia mengaku tidak menyangka mendapatkan penghargaan sebagai Breaking Independent Adjudicator dan Best Independent Adjudicator. Namun ia juga merasa senang karena kesabaran dan kemampuan yang dilatihnya secara tekun berbuah penghargaan dalam ajang internasional ini.

Gadis asal Salatiga ini juga pernah didapuk menjadi juri dalam ajang Kalimantan Open Debate 2022 dan juga menjuarai berbagai ajang lomba debat lainnya. Ia mengisahkan bahwa ia tidak serta merta menjadi adjudicator dalam debat. “Awalnya saya berlatih menjadi debater. Lalu, setelah satu tahun, coach saya menyarankan menjadi adjudicator. Sejak itulah saya berlatih menjadi adjudicator dan mengikuti berbagai lomba,” terangnya.

Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si, Ak., mengucapkan syukur dan terima kasih atas perjuangan para mahasiswa hingga meraih prestasi di ajang kompetisi internasional I&T Open Debate Competition 2023.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik pimpinan, dosen, fakultas dan prodi serta Direktorat Kemahasiswaan yang telah mendukung perjalanan prestasi ini.

Menurutnya, prestasi ini adalah cerminan dari dedikasi, kerja keras, dan kualitas akademik yang tinggi yang merupakan ciri mahasiswa UKSW. Ia berharap prestasi ini akan menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa UKSW untuk terus berusaha mencapai yang terbaik dalam segala hal.

“Ini adalah bentuk nyata bahwa UKSW siap mendunia, UKSW sebagai world class university. Mari kita terus memperjuangkan keunggulan baik di bidang akademik maupun non akademik,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Rekomendasi
Berita Lainnya