SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Salatiga (Espos)–Investor luar daerah, yakni Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL), PT Fastindo Global Utama dan Backhuss Eco Engineers tertarik untuk mengelola sampah di TPA Ngronggo Salatiga. Nilai investasi yang recananya bakal dikucurkan mencapai Rp 11,25 miliar.

Ketiga perusahaan tersebut mengajukan proposal kerjsama ke Pemkot Salatiga. Sistem kerjasama yang ditawarkan adalah kemitraan. Sampah tersebut nantinya akan diolah menjadi kompos yang menjadi bahan dasar pembuatan pupuk organik. Kompos itu akan dijual ke produsen pupuk.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Kepala Bagian Humas Setda Salatiga, Valentino T Haribowo, mengungkapkan perwakilan dari ketiga perusahaan itu telah menemui Walikota, John Manuel Manoppo untuk membicarakan soal kerjasama tersebut Kamis kemarin. Dalam kerjasaman tersebut, Pemkot hanya diminta untuk menyiapkan lahan dan kesinambungan sampah.

“Pemkot tidak mengelarkan anggaran sepeserpun,” jelas Valentino.

Menurut dia, rencana kerjasama itu masih tahapan awal. Selanjutnya akan dilakukan studi kelayakan setelah adanya penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot dan investor.

Keuntungan yang akan diperoleh Pemkot dari kerjasama ini adalah meningkatkan pendapatan asli daerah dari pajak, penyerapan tenaa kerja dan mengurangi risiko dampak lingnkungan dari keberadaan sampah tersebut.

Namun, sepertinya rencana tersebut baka sedikit terkendala lantara kapasitas produksi sampah yang dibutuhkan investor adalah 100 ton/hari. Sementara kapasitas sampah yang masuk TPA Ngronggo saat ini baru 87 ton/hari.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya