SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru. (freepik)

Solopos.com, SOLO—Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rineta menyebut tidak bisa memprioritaskan guru honorer atau tenaga kerja dengan perjanjian kontrak (TKPK) untuk bisa beralih status menjadi  Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Yang jelas secara internal kita sampaikan ke teman-teman guru itu inilah persaingan kompetensi dibutuhkan. Sehingga ayo semua meningkatkan kompetensinya masing-masing,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (31/7/2023). Dia mengatakan saat ini persaingan kompetensi guru memang sangat ketat.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Terlebih pengaturan pelaksanaan ujian PPPK oleh pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah tidak memiliki wewenang. Dia mengakui seperti tahun lalu banyak formasi PPPK diisi oleh guru swasta atau non-TKPK.

“Untuk saat ini peraturan P3K bukan kita yang menentukan, ada beberapa persyaratannya. Nah saat ini memang untuk [formasi] yang sudah dapat sebagai besar memang dari swasta,” kata dia.

Banyaknya guru swasta yang diterima di swasta salah satunya lantaran memang tidak ada prioritas bagi guru honorer atau TKPK di Solo tidak mendapat prioritas. 

Menurut dia, tidak seperti formasi PPPK Kesehatan yang mendapatkan terdapat jalur afirmasi.  Afirmasi PPPK merupakan penambahan nilai bagi non-ASN dengan mempertimbangkan usia, masa kerja, dan tempat bertugas.

“Pendidikan tidak ada afirmasi, jadi kita tidak bisa membantu teman-teman yang sementara ada di TKPK, karena semua bener-bener berjuang masing-masing waktu tes PPPK. Tapi Nanti kita ikut aturan yang ada, berubah lagi atau tidak, kita tidak tahu,” kata dia.

Sementara itu, kuota PPPK guru di Solo sebanyak 505 formasi disebut belum bisa memenuhi kebutuhan guru. Dian mengatakan kebutuhan guru sampai Juli 2023 total terdapat 552 formasi. Lalu untuk sampai dengan Juli 2024 dia memperkirakan terdapat kekurangan guru sebanyak 659 formasi. 

“Kalau dihitung dengan yang pensiun, guru itu tidak bisa begitu dipenuhi, langsung cukup, karena besoknya lagi ada yang pensiun dan ada yang meninggal,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya