SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tiba di Sri Lanka, Rabu (24/1/2018). (Istimewa/BPMI)

Presiden Jokowi disambut dengan pemberian daun sirih dan kalungan bunga begitu tiba di Sri Lanka.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan tiba di Sri Lanka, Rabu (24/1/2018) pukul 12.05 waktu setempat untuk mengawali rangkaian kunjungan kerja ke lima negara Asia Selatan.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Kunjungan Presiden ke Sri Lanka kali ini merupakan lawatan balasan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena ke Indonesia pada Maret 2017. Setidaknya, sejumlah kerja sama telah disepakati seperti di bidang perikanan.

Setelah menempuh penerbangan selama 4 jam 10 menit, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan tiba di Bandara Internasional Colombo, Sri Lanka.

Tiba di Sri Lanka, Presiden dan Ibu Negara disambut oleh Duta Besar LBBP RI untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiyasa dan Kepala Protokol Negara Sri Lanka, Hasan Rizvi.

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, di bawah tangga pesawat, Presiden disambut oleh Menteri Luar Negeri Sri Lanka seraya diberikan daun sirih dan kalungan bunga.

Iriana juga turut disambut dan diberikan bunga tangan oleh satu pasang putra-putri Sri Lanka. Melihat sambutan tersebut, Iriana menyerahkan buah tangan kepada putra-putri Sri Lanka tersebut sebagai ucapan terima kasih. Sebelum meninggalkan bandara, Presiden terlebih dahulu menandatangani Golden Book yang telah disediakan.

Kunjungan bilateral ini, akan berujung pada kesepakatan kerja sama lanjutan yang telah dibina sebelumnya. Agustus lalu, delegasi Indonesia yang diwakili Kementerian Perdagangan telah menajajaki pembentukan perjanjian preferensi perdagangan (Indonesia-Sri Lanka Preferential Trade Agreement).

Berasarkan data BPS, nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada 2016 mencapai US$306,5 juta. Neraca perdagangan Indonesia-Sri Lanka pada 2016 surplus senilai US$217,9 juta. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Sri Lanka, antara lain tembakau, kertas, ban, semen portland, serta industrial monocarboxylic fatty acids.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya