SOLOPOS.COM - Proses penjemputan TKW asal Boja, Kendal, yang meninggal di Malaysia di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat (20/1/2023). (Solopos.com-Disnakertrans Jateng)

Solopos.com, KENDAL — Jenazah perempuan buruh migran Indonesia atau tenaga kerja wanita (TKW) asal Boja, Kabupaten Kendal, Fitri Yuliani, akhirnya tiba di kampung halamannya, Desa Medono, Jumat (20/1/2022). Jenazah TKW asal Boja Kendal yang meninggal dunia di Malaysia itu pun langsung dimakamkan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Sakina Roselasari, mengatakan jenazah TKW asal Boja, Kendal, itu tiba dari Malaysia di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, pada pukul 10.00 WIB, dengan menggunakan pesawat maskapai Garudia Indonesia Airlines (GIA).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Jenazah sudah tiba di rumah duka dan dikebumikan,” kata Sakina kepada Solopos.com, Jumat.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Petantrans) Disnakertrans Jateng, Chandra Yuliawan, menyampaikan jika pemulangan jenazah dilanjutkan dengan perjalanan darat memakai ambulans dari Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menuju ke kampung halaman almarhumah. Sesampainya di rumah duka, jenazah Fitri langsung dimakamkan pihak keluarga.

“Setibanya di Semarang, kita antarkan jenazahnya ke rumah duka di Desa Bedono, Kecamatan Boja. Kemudian Jam 11.15 WIB sampai lokasi rumah duka, situasinya banyak warga yang melayat. Terus kita dari petugas pengantar salat Jumat lebih dulu. Habis Jumatan dilanjutkan dengan pemberangkatan untuk pemakaman jenazah,” kata Chandra.

Selama perjalanan darat ke Boja, Chandra menyampaikan jika memakan waktu tempuh lebih dari satu jam. Selain itu, turut mendampingi pemulangan jenazah TKW asal Boja Kendal itu adalah Kepala Desa Bedono, suami almarhum, dan pihak keluarga.

Diberitakan sebelumnya, Fitri merupakan TKW asal Boja, Kendal, yang sejak akhir tahun 2022 bekerja di Malaysia. Ia diduga menjadi korban eksploitasi hingga meninggal dunia akibat jatuh di apartemen tempat majikannyaa.

“Yang bersangkutan meninggalnya karena jatuh dari ketinggian. Dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) mengabarkan kalau dia jatuh dari lantai delapan tapi tubuhnya tersangkut di lantai empat. Pas ditemukan pinggulnya patah semua dan sudah meninggal,” tuturnya.

Chandra mengatakan almarhum berangkat ke Malaysia tanpa dibekali prosedur yang resmi. Bahkan, korban pamit ke keluarga untuk bekerja sebagai TKW di Singapura, dan bukan di Malaysia.

“Pamitnya sama suami mau kerja ke Singapura tapi kenyataannya dia ke Malaysia. Kata pihak keluarganya, dia berangkatnya dari salah satu tempat di Kecamatan Mijen Semarang. Diduga dia lewat jalur tidak resmi. Artinya, statusnya dia berangkat itu ilegal. Sudah jelas itu. Soalnya di sistem komputer (siskom) Pekerja Migran Indonesia (PMI) namanya tidak terdaftar sama sekali,” teganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya