SOLOPOS.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam acara Merdeka Belajar Episode ke-24 di Jakarta, Selasa (28/3/2023). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah).

Solopos.com, JAKARTA — Keterlibatan industri pada program dana padanan (matching fund) di perguruan tinggi vokasi juga mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

“Pada tahun 2021, jumlah total dana kolaborasi yang direkomendasikan adalah senilai Rp65 miliar. Kemudian pada tahun 2022 nilai tersebut meningkat menjadi Rp133 miliar,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam peluncuran Perpres 68 Tahun 2022 beberapa waktu lalu di Jakarta.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Diungkapkan. peluang Indonesia menjadi salah satu kekuatan besar ekonomi dunia di masa depan tercermin dalam laporan hasil riset berbagai lembaga global.

Optimisme ini dibarengi dengan langkah-langkah strategis untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul yang mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam rangka mengoptimalkan bonus demografi.

Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, pemerintah mengakselerasi sinergi berbagai pemangku kepentingan pendidikan vokasi sehingga semakin menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi.

Dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi yang efektif dan efisien, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan dibutuhkan pasar kerja atau mampu berwirausaha.

“Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek terus berupaya mendorong penguatan kelembagaan satuan pendidikan vokasi. Dua program unggulan yang khusus disiapkan untuk transformasi pendidikan vokasi yakni SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi,” disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam peluncuran Perpres 68 Tahun 2022 beberapa waktu lalu di Jakarta.

Berbagai terobosan Merdeka Belajar pada pendidikan vokasi dinilai telah berhasil menjembatani lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri. Berbagai bentuk kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia industri juga terus terwujud dan semakin erat dari waktu ke waktu.

Hal tersebut setidaknya dapat dilihat dari terus meningkatnya partisipasi industri terhadap program-program vokasi yang diluncurkan kementerian dari tahun ke tahun. Dukungan dari industri bagi SMK maupun perguruan tinggi vokasi diberikan dalam skema pemadanan yang jumlahnya terus meningkat.

“Dari survei yang kami lakukan kepada 708 industri mitra pendidikan vokasi, tingkat kepuasan mitra industri pada pendidikan vokasi saat ini mencapai skor 3,46 dari skala 4,” ujar Nadiem dalam keterangan tertulis.

Dilanjutkan Nadiem, sebanyak 373 SMK dari sekitar 1.400 SMK Pusat Keunggulan telah mulai mengimplementasikan Skema Pemadanan Dukungan (matching fund) yang melibatkan 349 industri mitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya