SOLOPOS.COM - Kaposlek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon bersama BKSDA Maluku menyita tujuh ekor kanguru asal Jayapura yang akan diselundupkan ke Surabaya, Jatim menggunakan KM Dobonsolo. (25/5) (ANTARA/HO/Polsek KPYS Ambon)

Solopos.com, AMBON — Kapolsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) Ambon bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku menggagalkan penyelundupan tujuh ekor kanguru asal Jayapura yang akan diselundupkan ke Surabaya, Jawa Timur menggunakan KM Dobonsolo. 

“Tujuh ekor kanguru diamankan dari KM Dobonsolo berdasarkan informasi awal yang diterima dari BKSDA Maluku dan BKSDA Papua,” kata Kapolsek KPYS Iptu Julkisno Kaisupy di Ambon, Senin (15/5/2023), mengutip Antara.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Menurutnya, informasi tersebut menyebutkan di KM Dobonsolo dalam perjalanan dari Papua menuju Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku diduga ada masyarakat yang membawa hewan dilindungi itu.

“Hewan-hewan endemik tersebut tujuannya akan dibawa ke Surabaya, Jatim dengan kapal milik PT. Pelni dan transit di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon,” jelas Kapolsek.

Dari informasi tersebut, KPYS Ambon bersama petugas BKSDA Maluku bersama-sama naik ke kapal untuk pengecekan dan ternyata didapati tujuh ekor kanguru di kamar 6018.

“Kami langsung melakukan pengamanan, namun ada satu ekor kanguru yang sudah mati,” kata dia.

Setelah dilakukan interogasi terhadap oknum yang membawa hewan, pelaku berprofesi sebagai tenaga kerja bongkar muat pelabuhan di Jayapura dan membantu menjaga hewan itu di atas kapal.

Petugas mengamankan satu pelaku lain guna penyelidikan lebih lanjut. “Pemilik kanguru informasinya juga berada di kapal yang sama, namun setelah pencarian dilakukan, kami belum bisa menangkapnya,”

KPYS Ambon lantas kembali berkoordinasi dengan PT. Pelni dan BKSDA Surabaya agar dilakukan pengecekan ke kota tujuan, mengingat rencana hewan endemik asli Papua itu bakal dibawa ke Surabaya.

“Informasinya ada 20-an ekor kanguru dan beberapa ekor burung kakatua serta burung nuri, sementara yang ditemukan baru tujuh ekor,” terang Iptu Julkisno Kaisupy.

KPYS Ambon juga telah berkoordinasi dengan pihak kapal dan memeriksa seluruh gudang yang ada, namun tidak ditemukan hewan-hewan lain sesuai laporan yang diterima.

Rencananya kanguru-kanguru tersebut akan dijual di Surabaya dengan harga antara Rp30 juta hingga Rp40 juta per satu ekor.

Hewan yang pernah menjadi maskot PON tersebut dimasukkan ke dalam tas jinjing dengan kandang yang bisa dibongkar-pasang.

Saat berada di dalam kapal itulah, kandang dirakit dan kanguru dikeluarkan dari tas jinjing. “Kami masih menyelidiki apakah ini adalah kasus pertama atau sudah dilakukan berulang,” pungkasnya.

 

Sumber: Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya