Bojonegoro–Ahmad Kholil ,55, warga Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah terbilang sangat kuat. Bagaimana tidak, di usianya yang setua itu dia masih bisa bertahan hidup meski terseret arus air Bengawan Solo hingga 40 Kilometer selama beberapa jam.
Ceritanya, Warga Desa Dengok, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (26/9), pagi tadi digegerkan penemuan sesosok lelaki yang terdampar di sungai Bengawan Solo Desa setempat. Setelah diangkat ke pinggir dan periksa, kakek tua ini masih dalam keadaan hidup. Namun, seluruh warga Desa Dengok mengaku tidak ada yang kenal dengannya.
Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
Selanjutnya, pihak Desa dan petugas kepolisian membawa kakek yang kaki dan tanganya kaku tersebut ke RSU Padangan untuk menjalani perawatan. Dan setelah tersadar, ternyata diketahui bahwa dia adalah Ahmad Kholil warga Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang terseret arus bengawan solo sampai ke Desa Dengok.
“Setelah kita terlusuri, korban adalah warga Blora yang terseret arus Bengawan Solo sampai ke Bojonegoro,” kata Kapolsek Padangan, AKP Usman.
Dari keterangan korban, saat sedang mandi di sungai dekat rumahnya, penyakit asma korban tiba-tiba kambuh hingga ia terseret arus. Untungnya, di tengah terbawa derasnya arus sungai tersebut, korban menemukan sebuah pelapah pisang. Kemudian, dipeganginya terus sampai dirinya terdampar di Desa Dengok dan diselamatkan oleh warga.
“Setelah menjalani perawatan di RSU Padangan, korban langsung kita kembalikan ke pihak keluarga di Blora. Dari pengakuanya, korban memang terseret arus ketika sedang mandi. Untungnya, dia masih bisa pegangan pelapah pisang hingga sampai ke Desa Dengok dan diselamatkan oleh warga yang menemukanya,” ungkap Usman.
dtc/tiw
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
