SOLOPOS.COM - Crazy rich Surabaya Wahyu Kenzo (depan) berfoto bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo. (IG @wahyukenzo88)

Solopos.com, SURABAYA — Crazy rich Surabaya, Wahyu Kenzo menjadi tersangka kasus investasi robot trading dengan kerugian mencapai Rp9 triliun.

Aparat Polda Jawa Timur menetapkan Wahyu Kenzo sebagai tersangka dugaan penipuan robot trading dengan jumlah korban mencapai 25.000 orang.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Sosok Wahyu Kenzo menjadi perbincangan publik karena kerap berhubungan dengan sejumlah pejabat negara.

Dalam unggahan di akun Instagramnya, @wahyukenzo88, tampak Wahyu Kenzo berpose dengan beberapa tokoh nasional antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tokoh pers Dahlan Iskan dan lain-lain.

Meskipun kini menjadi tersangka dugaan penipuan puluhan ribu orang, Wahyu Kenzo yang juga menjadi seorang motivator kerap memberi semangat kepada orang agar tidak patah semangat dalam berbisnis.

Salah satu unggahan itu ia lakukan pada 20 Oktober 2021, Wahyu Kenzo mengatakan untuk menjadi pemenang tidak harus menginjak yang lemah.

“Menjadi seorang pemenang tidaklah anda harus menginjak yang lemah,dan yang kalah tidak harus berteriak, melainkan berusaha menjadi pemenang! Semangat para pejuang keluarga!” tulis Wahyu Kenzo seperti dikutip Solopos.com, Rabu (8/3/2023).

Meskipun menjadi motivator yang kaya raya, Wahyu Kenzo menyemangati follower Instagramnya untuk tidak sombong.

Postingan itu ia unggah pada 11 November 2021 dengan menampilkan foto dirinya sedang berada di salah satu mobil mewahnya.

“Cobaan hidup itu tidak hanya ketika kita tidak punya materi, berkecukupan materi pun bisa jadi cobaan hidup selanjutnya bagi kamu yang tidak siap diri! Jadi jangan jumawa ya teman,ingat ya! Di mana kamu berasal, konsistensi adalah kunci! Stay calm, stay safe and stay healthy everyone,” tulisnya.

Tak hanya menyemangati, Wahyu Kenzo juga kerap berbagi di kegiatan sosial, terutama saat pandemi Covid-19 dengan melibatkan sejumlah pejabat pemerintahan, di antaranya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Hal itu ia lakukan pada 20 Agustus 2021. Menariknya, tak hanya dengan Pemprov Jatim dalam kegiatan tersebut Wahyu Kenzo juga menggandeng Polda Jatim.

Polda Jatim pula yang kini menahannya atas dugaan penipuan robot trading.

“Saatnya berbagi bukan untuk bersaing. Mari kita saling bergandengan tangan dan bersinergi. Tetap rendah hati. Dan saling memberi. Karena sebaik baiknya pengusaha adalah orang yang bermanfaat. Indahnya berbagi saat pandemi. Chapter Jawa Timur. Featuring : Pemprov Jawa Timur, Polda Jawa Timur, Kodam V Brawijaya,” tulisnya.

Diberitakan sebelumnya, crazy rich Surabaya, Wahyu Kenzo ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan aparat Polda Jawa Timur dalam kasus investasi robot trading.

Tak main-main, kerugian korban akibat penipuan robot trading yang diduga dilakukan Wahyu Kenzo mencapai hampir Rp9 triliun.

Kapolda Jatim Irjen Pol. Toni Harmanto mengatakan jumlah korban diperkirakan lebih dari 25.000 orang.

“Dari hasil keterangan (dari proses penyidikan) sementara, diperkirakan kerugian (korban) mencapai hampir Rp9 triliun, dengan prakiraan jumlah korban kurang lebih 25.00 orang,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol. Toni Harmanto di Mapolda setempat, Surabaya, Rabu (8/3/2023).

Sementara itu, Kapolres Malang Kota Kombes Pol. Budi Hemanto menerangkan kasus ini bermula ketika salah satu anggota robot trading berinisial MY melaporkan Wahyu Kenzo ke Polresta Malang beberapa bulan lalu.

Ceritanya, Wahyu Kenzo yang mendirikan bisnis robot trading meminta RE untuk datang menemui korban agar mempresentasikan soal robot trading dengan bendera Auto Trade Gold (ATG) pada Juli 2021.

MY kemudian bergabung pada November tahun yang sama dengan membeli robot sebesar lebih dari Rp42 juta dan deposit lebih dari Rp1 miliar.

Awalnya, korban menerima keuntungan seperti dijanjikan Wahyu Kenzo. Karena itu, pada Januari 2022, MY mentransfer kembali sebesar lebih dari Rp4 miliar.

Kecurigaan muncul ketika korban hendak melakukan penarikan sebesar 25.000 dolar AS namun gagal.

Ditarik 2.000 dolar AS pun juga gagal. Bahkan, penarikan lebih kecil dari itu pun juga masih pending. Hingga kemudian MY melapor ke polisi.



Budi menuturkan, pihaknya melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari korban robot trading.

Wahyu Kenzo dipanggil dua kali dalam statusnya sebagai saksi tapi mengabaikan.

Hingga akhirnya polisi melakukan penjemputan paksa terhadap Wahyu Kenzo di Surabaya pada Sabtu (4/3/2023).

“Dan setelah dilakukan gelar perkara pada 5 Maret 2023, kami menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Budi seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya