SOLOPOS.COM - PEMBUNUHAN -- Petugas mengevakuasi jenazah Ny Dwi Lestari dari gudang tempatnya dibunuh di Jagalan, Solo, Selasa (9/8/2011) lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Tersangka pelaku pembunuhan juragan bleng (bahan pembuat kerupuk karak-red) di Jagalan, Solo, dibekuk petugas Satreskrim Polresta Solo, Jumat (19/8/2011) siang. Tersangka adalah Heri Supriyanto, karyawan yang baru bekerja selama dua bulan di gudang milik korban, Ny Dwi Lestari, 53, yang setelah peristiwa pembunuhan langsung menghilang tanpa kabar. Dia dikabarkan ditangkap di Bekasi saat hendak menemui pacarnya.

PEMBUNUHAN -- Petugas mengevakuasi jenazah Ny Dwi Lestari dari gudang tempatnya dibunuh di Jagalan, Solo, Selasa (9/8/2011) lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos di lapangan, tim khusus Satreskrim yang bertugas melacak keberadaan Heri Supriyanto terus melakukan pelacakan dari satu kota ke kota lain di daerah Jateng, Jabar dan Jakarta. Pelacakan itu disebabkan kecurigaan terhadap Heri yang tiba-tiba menghilang saat juragannya, Ny Dwi Lestari tewas secara mengenaskan di gudang bleng-nya di Jagalan, Selasa (9/8/2011) lalu. Kecurigaan terhadap Heri semakin bertambah setelah sejumlah saksi menyebutkan Heri merupakan orang kali terakhir yang berhubungan dengan Ny Dwi Lestari.

Semula, polisi sempat kesulitan melacak keberadaan Heri yang tidak diketahui keberadaannya di rumahnya di Kacangan, Boyolali. Berturut-turut, polisi terus melakukan pelacakan di Salatiga, Ungaran, Semarang, Pemalang dan Jakarta. Saat dilakukan pengejaran, Heri sulit dideteksi karena ponsel yang biasa digunakan sehari-hari tiba-tiba sulit dihubungi. Belakangan diketahui, ponsel itu sengaja sudah tidak diaktifkan oleh Heri. Di sisi lain, keluarga besar Heri juga jarang melakukan kontak. Keluarga besar Heri pun mengaku pasrah dengan upaya pelacakan yang dilakukan aparat kepolisian.

“Ya, saya dapat laporan kalau Heri sudah ditangkap hari ini di Bekasi. Infonya, dia sedang menemui pacarnya di sana saat akan ditangkap,” tegas Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo saat dihubungi Espos, Jumat siang. Saat disinggung tentang motif utama aksi pembunuhan yang dilakukan Heri, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo belum dapat menjelaskan lebih detail. “Belum diketahui pasti. Tentunya, saat ini kami sedang memikirkan untuk membawa Heri ke Solo terlebih dahulu. Setelah itu baru disusun BAP-nya. Dari sana baru diketahui apa motif utamanya,” katanya.

Menurut sejumlah informasi, Heri Supriyanto nekat menghabisi nyawa juragannya karena ingin memiliki uang senilai Rp 7 juta yang ditaruh di laci meja kerja. Setelah menghabisi nyawa juragannya, Heri langsung melarikan diri dengan membawa uang Rp 7 juta tersebut. Berbekal uang tersebut, Heri dapat berpindah dari kota satu ke kota yang lain untuk menghindar dari kejaran polisi. Hingga akhirnya, uang yang masih dibawa Heri sesaat sebelum ditangkap tinggal Rp 500.000. Saat ditangkap, dirinya mengakui telah membunuh juragannya.

Namun saat Espos menghubungi Kasatreskrim, AKP Edy Suranta Sitepu, dirinya enggan menjelaskan secara detail peristiwa penangkapan Heri. Sebaliknya, dirinya mengaku belum menangkap Heri Supriyanto. “Masih dalam tahap pengejaran. Belum tertangkap,” katanya.

Hal serupa disebutkan Wakasatreskrim, AKP Sugeng Dwiyanto saat dihubungi melalui SMS. Mantan Kanit Tipikor ini justru balik bertanya pada Espos saat ditanya kapan Heri Supriyanto akan dipulangkan ke Solo setelah ditangkap. AKP Sugeng Dwiyanto menjadi bagian tim yang melacak keberadaan Heri hingga ke Jakarta. “Siapa yang bilang,” jawabnya singkat.

pso

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya