SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi kecelakaan (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Seorang remaja asal Fajar Indah, Kronggahan, Colomadu, Karanganyar, Popi Novilawati, 20, tersambar kereta api (KA) barang yang melintas di jalur rel KA di Gremet, Manahan, Banjarsari, Solo, Senin (3/6/2013) sore.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Akibat kejadian itu korban tewas sesaat setelah tiba di UGD RS Panti Waluyo karena mengalami luka berat di kepala dan bahu kiri.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa nahas itu terjadi pukul 15.30 WIB. Diduga korban sengaja menabrakkan diri saat KA melintas alias bunuh diri. Korban diketahui mempunyai masalah pribadi dengan temannya.

Informasi lain menyebutkan, korban tengah menghadapi masalah asmara yang tak kunjung dapat diselesaikan.

Pengemudi mobil pikap yang kebetulan lewat di Jl Sam Ratulangi dekat lokasi langsung melarikan korban ke RS Panti Waluyo sesaat setelah kejadian. Korban masih dapat bergerak saat ditolong warga. Namun, nyawa korban tak tertolong tak lama setelah mendapat penanganan dokter di UGD RS setempat.

Teman yang saat itu bersama korban, yakni Maria Indah Palupi, 22, warga Cinderejo, Gilingan, Banjarsari, Maria, langsung melaporkan kejadian itu ke Polresta Solo.

Saksi mata, Niken, 34, yang saat kejadian berada tak jauh di lokasi saat ditemui Solopos.com, mengaku melihat kejadian itu dengan jelas. Warga Gentan, Baki, Sukoharjo, itu menguraikan saat itu ia berada di taman bola Gremet mengajak kedua anaknya yang masih kecil menonton KA lewat. Namun, ia kaget saat melihat seorang perempuan yang tiba-tiba berjalan ke arah rel KA. Padahal, kala itu ada KA barang melaju dengan kecepatan sangat tinggi dari arah timur di rel sisi utara.

“Sebelumnya perempuan itu tampak cekcok mulut dengan temannya yang juga perempuan di tepi jalan. Tak lama korban menuju ke rel. Pada saat yang sama ada KA barang yang melintas dari arah timur. Sebelum mencapai tengah rel perempuan disambar KA hingga terpental sejauh kira-kira 5 meter,” urai Niken.

Sementara itu, teman korban, Maria, saat ditemui di ruang SPK Polresta Solo, mengatakan sebelumnya korban marah-marah karena sedang menghadapi masalah pribadi dengannya.
Diceritakannya, korban dan dirinya sebelumnya berada di rumah teman korban di Cemani, Grogol, Sukoharjo. Di rumah tersebut Maria mengaku sempat adu mulut dengan korban. Bahkan, korban sempat memukulnya.

“Saya memang sedang ada masalah dengan korban. Korban memang sering bilang kepada saya akan bunuh diri. Ia juga pernah menyilet lengannya. Saya tadi [sebelum kejadian] sudah memperingatkannya agar jangan ke rel KA. Tapi dia ngeyel,” ulas Maria di sela-sela pemeriksaan di hadapan polisi.

Kepala SKP II Polresta Solo, Ipda Sutoyo, kepada wartawan mengungkapkan dari hasil pemeriksaan kepada sejumlah saksi polisi menyimpulkan korban diduga bunuh diri. Pasalnya, korban diketahui sebelumnya sempat mengutarakan niat ingin bunuh diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya