SOLOPOS.COM - Menguatnya Dolar berimbas pada melambatnya penghimpunan dana di BPR DIY. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Menguatnya Dolar berimbas pada melambatnya penghimpunan dana di BPR DIY. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA–Melemahnya Rupiah terhadap Dolar mempengaruhi industri perbankan di DIY, terutama oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di DIY. Penghimpunan dana di BPR DIY melambat.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DIY Tedy Alamsyah mengatakan menguatnya Dolar beberapa waktu terakhir ini memberikan dampak secara tidak langsung bagi industri BPR di DIY.

“Meski yang lebih terdampak sebenarnya bank umum karena transaksi valas biasanya lebih berpengaruh ke bank umum, kondisi ini juga memberikan dampak tidak langsung bagi BPR terutama di sisi penghimpunan dana,” ujarnya, Jumat (23/8/2013).

Tedy menjelaskan, dampak yang dirasakan BPR selama dua bulan ini adalah banyaknya migrasi dana pihak ketiga (DPK) nasabah baik ke perbankan umum maupun ke investasi lainnya. Kondisi tersebut membuat penghimpunan DPK BPR di DIY diprediksi akan kembali melambat.

Tedy mengatakan, sebelumnya, pada triwulan II 2013, penghimpunan DPK BPR tumbuh melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Data Kantor Perwakilan BI DIY menunjukkan DPK pada triwulan kedua tumbuh 19% (yoy) atau Rp2,4 triliun, tercatat lebih rendah dari triwulan I/2013 yang mampu tumbuh 23,4% (yoy).

“Terdapat penurunan hampir lima persen dibandingkan triwulan sebelumnya,” tambah Tedy.

Ia berharap, dampak tersebut tidak akan berlangsung lama dan masyarakat bisa segera kembali menyimpan dananya di BPR di DIY. Menurut dia, masyarakat sebenarnya lebih diuntungkan ketika menyimpan dana di BPR, bahkan suku bunga deposito di BPR lebih tinggi jika dibandingkan bank umum.

“Selain itu dari sisi penjaminan dari LPS, penjaminan di BPR lebih tinggi yakni 8,75 persen sedangkan bank umum hanya 6,5 persen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya