SOLOPOS.COM - Kepala BNPT Ansyaad Mbai memberi keterangan dengan para jurnalis di Solo, Rabu (26/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Kepala BNPT Ansyaad Mbai memberi keterangan dengan para jurnalis di Solo, Rabu (26/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

SOLO — Kualitas teroris di Indonesia, belakangan ini, dinilai semakin merosot. Namun, teroris menikmati kebebasan propaganda dengan strategi pendekatan terhadap media massa.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai dalam diskusi dengan jurnalis bertajuk Damailah Indonesiaku, Rabu (26/6/2013), di Gulo Klopo, Jl Menteri Supeno, Manahan, Solo.

Merosotnya kualitas teroris itu, lanjut dia, ditinjau dari grafik serangan bom sejak insiden Bali.
“Lihat bom di Bali, [korban] sampai ratusan orang. Kalau sekarang hanya mampu membunuh dirinya sendiri, seperti di Cirebon,” ujarnya.

Meskipun demikian, teroris menikmati kebebasan memprovokasi. “Salah satu strategi dia ada mendekati media agar lebih mudah memberikan propaganda,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya