SOLOPOS.COM - Penggerebekan di Cemani, beberapa waktu lalu (Foto: Dokumentasi)

Penggerebekan di Cemani, beberapa waktu lalu (Foto: Dokumentasi)

JAKARTA-Dua mahasiswa lain ditengarai telah direkrut Wendi Febriangga alias Hasan, tersangka teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri, 27 September lalu, di Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah. Polisi kini tengah memburu dua mahasiswa itu.

Promosi BRI dan Microsoft Eksplorasi AI demi Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Kelompok teroris Al Qaeda Indonesi di mana Wendi bernaung sepertinya memang mengincar mahasiswa dalam merekrut anggotanya. Hal ini terungkap setelah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Andi Lala Adi Susilotomo, menyerahkan diri karena dititipi bahan material bom oleh tersangka teroris Wendi Febriangga alias Hasan.

“Masih ada dua mahasiswa lagi yang diduga direkrut Wendi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, saat ditemui di kantornya, Kamis (4/10/2012), seperti dikutip tempo.co.

Seperti diberitakan Solopos.com, Kamis, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menemukan bom rakitan aktif saat menggeledah tempat indekos mahasiswa Najma di Jl Menco Raya, Nilasari Baru RT 001/RW 010, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (3/10) siang.

Bom ditemukan di kamar yang dihuni Andi yang ternyata mahasiswa Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan UMS tingkat akhir.  Andi diketahui warga Wonokarto, Wonogiri. Ia menyerahkan diri ke Mapolsek Wonogiri, Selasa (2/10) sekitar pukul 20.00 WIB, untuk meminta perlindungan. Dia melapor ke polisi karena waswas dititipi barang oleh kenalannya yang telah ditangkap Densus itu. “Diperiksa sebagai saksi, karena dia hanya dititipi,” kata Boy.

Andi diduga menerima beberapa material bom dari Wendi. Ia dititipi dua stoples berisi bubuk black powder, rangkaian elektronik dan beberapa pisau komando.

Seluruh barang bukti ini disita Densus untuk diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik. “Proses pemeriksaan sebagai saksi masih berlangsung, setelah selesai akan dikembalikan ke orangtuanya di Wonogiri.”

Boy menyatakan proses rekrutmen terhadap mahasiswa ini dilakukan di luar kegiatan kampus. Polisi sendiri belum memastikan secara spesifik kegiatan tersebut, termasuk kemungkinan proses rekrutmen melalui pengajian.

Polisi masih mengharapkan para mahasiswa yang merasa terlibat kelompok teroris segera melaporkan diri. Keputusan Andi untuk melapor dan menyerahkan diri, menurut Boy, menjadi itikad baik yang juga membantu polisi mengungkap jaringan baru Jamaah Islamiyah Noor Din M Top. “Harap segera melapor seperti Andi,” kata Boy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya