Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang
Breivik mengebom sebuah gedung pemerintahan di Ibukota Oslo yang menewaskan delapan orang, dan lantas menembaki para peserta perkemahan remaja di pulau wisata Utoya yang menewaskan 69 orang. Dia dijatuhi hukuman 21 tahun penjara, hukuman maksimal tindak kriminal di Norwegia. Dengan putusan bahwa dia sehat mental, Breivik akan menjalani kurungannya di penjara dan bukannya rumah sakit jiwa.
“Dalam keputusan bulat … pengadilan menghukum terdakwa 21 tahun penjata,” ujar Hakim Wenche Elizabeth Arntzen. Keputusan hakim ini sekaligus menolak tuntutan jaksa agar pengadilan menyatakan Breivik tidak sehat mental sehingga harus dikurung di rumah sakit jiwa.
Breivik, 33, akan tetap ditahan di penjaranya sekarang, Penjara Ila, di mana dia menempati sel yang terisolasi dari narapidana lain. Breivik selama ini sudah secara tegas mengaku bersalah dan bahkan menceritakan secara detil segala aksinya. Persidangannya selama 10 pekan lebih berfokus pada soal kesehatan mentalnya. Sejumlah orang yang selamat dari aksinya selama ini ingin agar Breivik dinyatakan waras agar jelas bahwa dia bertanggung jawab penuh atas aksi pembunuhan yang disebut sebagai yang paling buruk di Norwegia sejak Perang Dunia II.
Breivik berargumen dia sengaja melakukan aksinya untuk menyerang Partai Buruh yang berhaluan tengah-kiri, yang dianggapnya telah merusak tatanan bangsa dengan membuka pintu bagi masuknya imigran, khususnya imigran muslim. Dia juga menolak disebut sebagai pembunuh anak-anak meski sebagian besar korbannya adalah remaja berusia belasan tahun, karena menurutnya para remaja di acara perkemahan yang digelar Partai Buruh itu telah “dicuci otak.”