SOLOPOS.COM - Polisi Prancis, Kamis (8/1/2015) dini hari, terus menyelidiki kasus penyerangan kantor redaksi Charlie Hebdo. (JIBI/Solopos/Reuters/Christian Hartmann)

Teror Paris terhadap kantor Majalah Charlie Hebdo, memaksa Prancis terlibat dalam perburuan terbesar sepanjang sejarah.

Solopos.com, PARIS — Tersangka pelaku pembantaian sejumlah jurnalis majalah Charlie Hebdo Prancis masih berkeliaran setelah upaya perburuan oleh ribuan polisi gagal membuahkan hasil.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Satuan elite polisi anti teror setempat telah mengepung tiga dusun, yaitu Corcy, Fleury, dan Longpont, sekitar 70 km utara Paris untuk memburu Said Kouachi, 34, dan adiknya, Cherif, 32. Dusun-dusun itu berbatasan langsung dengan hutan yang luasnya lebih besar daripada kota Paris.

Polisi meyakini dua orang itu masih berada di area tersebut dan diperkirakan masih membawa peluncur roket dan beberapa senjata. Keduanya juga membawa mobil Renault Clio yang dipakai saat kabur dari Paris.

Penduduk setempat mengatakan polisi melakukan pencarian dari rumah-ke rumah, dan tidak mengizinkan wartawan meliput proses pencarian. Upaya ini melibatkan lebih dari 1.000 polisi di kawasan itu, dibantu para petugas di Belgia, Luxemburg, dan Jerman, yang berbatasan dengan daerah itu.

Upaya ini merupakan perburuan terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah Prancis. Diberitakan sebelumnya, Rabu (7/1/2014) lalu, sekelompok pria bertopeng dengan menenteng Kalashnikov mendatangi kantor Charlie Hebdo dan menembaki para jurnalis di kantor itu. Tak hanya itu, seorang polisi wanita juga tewas ditembak di luar Paris meskipun belum jelas keterkaitannya dengan teror tersebut.

“Negara ini sedang mengalami pengecualian [kejadian luar biasa. Saya ingin mengatakan kepada masyarakat Prancis, pemerintah telah bertindak untuk menjamin keamanan mereka,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, seperti dilansir Bloomberg.

Sejauh ini, sembilan orang ditangkap terkait serangan terhadap Charlie Hebdo yang terkenal dengan banyak sindirannya yang membuat marah Muslim di dunia, termasuk menggambarkan Nabi Muhammad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya