SOLOPOS.COM - Para wanita menangisi jenazah keluarga mereka, Mohammed Ali Khan, 15, salah seorang pelajar yang tewas saat militan Taliban menyerang sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan, Selasa (16/12/2014). Sedikitnya 132 siswa dan 9 karyawan sekolah tewas dalam tragedi berdarah itu. (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, PESHAWAR – Militan Taliban menyerbu sebuah sekolah di Peshawar, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Selasa (16/12/2014). 141 Orang dilaporkan tewas dalam tragedi itu.

Dilansir Reuters, Rabu (17/12/2014), korban tewas terdiri atas 132 siswa dan 9 anggota staf sekolah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Selain itu, polisi menyatakan enam penyerang tewas di lokasi tersebut.

“Gerakan tempur berakhir. Petugas keamanan melakukan pembersihan dan mudah-mudahan bangunan itu segera bersih,” kata polisi Abdullah Khan, seperti dikuti Antara.

“Mayat keenam teroris itu ditemukan di gedung tersebut,” lanjut dia.

Juru bicara tentara Pakistan Jenderal Asim Bajwa mengatakan di Twitter bahwa penyerangan itu telah selesai.

Bajwa menyatakan peledak yang ditanam di gedung sekolah itu oleh para penyerang memperlambat operasi penyelamatan.

“Pasukan khusus menyelamatkan lebih dari selusin karyawan dan siswa,” kata Bajwa.

Seorang siswa yang berhasil diselamatkan menceritakan detik-detik saat penyerang membunuh teman-temannya.

“Seorang dokter militer tengah mengajarkan kami tentang pertolongan pertama saat penyerang datang dari belakang sekolah dan mulai menembak,” kata seorang siswa yang tak disebutkan namanya pada stasiun televisi Pakistan, Dunya.

“Guru-guru kami mengunci pintu dan kami merunduk di lantai, tetapi mereka [militan] mendobrak pintu. Awalnya mereka melakukan penembakan ke udara dan kemudian mulai membunuh siswa. Mereka kemudian meninggalkan aula,” ceritanya.

Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dengan mengatakan itu adalah pembalasan bagi gerakan tentara terhadap gerilyawan di daerah suku Wazirstan Utara di dekat Peshawar.

Anak Tentara

Sekolah di Jl. Warsak itu adalah bagian dari sekolah umum dan perguruan tinggi tentara, yang mengelola 146 sekolah di negara tersebut untuk anak tentara dan sipil. Siswanya berusia sekitar 10 sampai 18 tahun dan istri tentara sering mengajar di sekolah itu.

Juru bicara TTP Muhammad Khorasani mengemukakan ada enam penyerang.

Sebelumnya, militer Pakistan menyatakan pasukan mengepung bangunan dan operasi penyelamatan dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak masih terjebak di dalam sekolah.

Sekitar 500 siswa dan guru diyakini berada di dalam gedung.

Dentuman tiga bom yang meledak terdengar dari dalam sekolah itu saat pengepungan berlangsung. Pasukan berusaha menguasai bangunan.

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif mengutuk serangan itu. Ia menuju Peshawar untuk melihat secara langsung penanganan atas serangan itu.

“Saya tidak bisa tinggal di Islamabad. Ini adalah tragedi nasional yang disebabkan oleh orang-orang biadab. Mereka [para pelajar] adalah anak-anak saya,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya