SOLOPOS.COM - Asap tebal dari tembakan artileri di Kobani, dekat perbatasan Suriah-Turki. Foto diambil dari Mursitpinar, perbatasan Turki. (JIBI/Solopos/Reuters/Umit Bektas)

Teror ISIS menjadi salah satu isu serius dalam kunjungan Presiden Turki ke Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta seluruh negara memperketat penjagaan perbatasannya untuk mengantisipasi masuknya orang-orang yang ingin bergabung dengan Islamic State of Iraq-Syria (ISIS).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Dalam pernyataan pers bersama yang dilakukan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden Erdogan mengatakan persoalan pengungsi dan terorisme menjadi persoalan yang memiliki dampak bagi komunitas dunia. Hal itu terlihat dari dampak yang disebabkan krisis di Mesir, Libya, Suriah, Irak, dan Ukraina.

“Apabila pihak yang ingin bergabung dengan ISIS berasal dari wilayah yang jauh seperti Australia, itu bukan lagi hanya menjadi persoalan bagi Suriah dan Irak,” katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Recep Tayyip Erdogan menuturkan seluruh negara harus menutup perbatasannya untuk dilintasi oleh pihak-pihak yang ingin bergabung dengan ISIS. Turki sendiri telah berhasil menggagalkan upaya 60.000 orang yang ingin bergabung dengan ISIS melalui Turki.

Menurutnya, Turki juga telah mendeportasi 116.000 orang yang ingin bergabung dengan ISIS dan menangkap 1.300 orang lainnya karena diduga terlibat kelompok radikal. Hal tersebut juga menunjukkan berbagai negara telah berkontribusi terhadap krisis yang terjadi di Timur Tengah. “Kami telah berbicara dengan Indonesia terkait hal ini dan tidak ada masalah itu,” ujarnya.

Sikap Turki yang semula cukup longgar di perbatasan Suriah, berubah drastis sejak bom bunuh diri yang terjadi di sebuah taman budaya di Suruc, kota perbatasan Turki-Suriah. Saat ini, pemerintah Turki dan Amerika Serikat berencana membentuk zona bebas ISIS di wilayah utara Suriah.

Zona aman ini rencananya ditujukan sebagai tempat pengungsi Suriah, sekaligus menjauhkan mereka dari ancaman kelompok militan ISIS. Turki juga telah meminta dukungan moral dari sejumlah negara anggota NATO mengenai serangan udara Turki ke markas ISIS di Suriah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya