SOLOPOS.COM - Haji Bakr, intelejen Saddam Hussein yang menginisiasi ISIS (quotidiano.net)

Teror ISIS ternyata berawal dari Mantan kolonel pada dinas rahasia angkatan udara rezim Saddam Hussein, Samir Abd Muhammad al-Khlifawi.

Solopos.com, BERLIN – Mantan kolonel pada dinas rahasia angkatan udara rezim Saddam Hussein, Samir Abd Muhammad al-Khlifawi, disebut-sebut menjadi salah satu penggagas gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Majalah terkemuka Jerman, Der Spiegel mengungkap temuan tentang ISIS. Dikutip Reuters, Selasa (21/4/2015), sebuah laporan menyatakan pria dengan nama samara Haji Bakr itu menginisiasi terbentuknya pengambilalihan Suriah utara oleh ISIS.

Laporan berjudul Berkas-berkas rahasia Mengungkap Struktur Negara Islam yang diterbitkan akhir pekan lalu mengatakan, dokumen-dokumen itu menyebutkan bahwa pendudukan Suriah utara adalah bagian dari rencana terstruktur yang diawasi Haji Bakr. Dia menggunakan teknik-teknik seperti pengawasan, spionase, pembunuhan dan penculikan, yang diasah oleh para aparat keamanan Saddam Hussein.

Haji Bakr yang berkewarganegaraan Irak itu dilaporkan telah tewas dalam kontak senjata dengan pemberontak Suriah pada Januari 2014, bukan sebelum dia membantu merampas sebagian besar wilayah Suriah yang kemudian balik memperkuat posisi ISIS di Irak yang bertetangga dengan Irak.

“Yang dituliskan Bakr dalam dokumen itu, halaman demi halaman, yang dengan cermat menguraikan kotak-kotak bagi orang-orang yang bertanggung jawab (pada posisi-posisi tertentu), tak lain adalah sebuah cetak biru untuk pendudukan (wilayah),” tulis Der Spiegel.

Laporan media itu menggambarkan Bakr sebagai orang yang dilanda kepedihan dan menganggur setelah pihak berwenang AS di Irak membubarkan pasukan Irak peninggalan Saddam lewat dekrit 2003.

Antara 2006 sampai 2008 dia dilaporkan berada di fasilitas-fasilitas tahanan AS, termasuk di penjara Abu Ghraib.

Namun pada 2010, adalah Bakr dan sekelompok kecil mantan perwira intelijen Irak yang menciptakan Abu Bakr al-Baghdadi sebagai pemimpin resmi ISIS, dengan tujuan memberi kelompok itu “wajah keagamaan”,  tulis Der Spiegel.

Dua tahun kemudian, lapor majalah Jerman ini, Bakr pergi ke Irak utara untuk mengawasi rencana pendudukan dia, dengan memilih meluncurkannya dengan mengumpulkan para pejuang asing, termasuk para militan pemula dari Arab Saudi, Tunisia dan Eropa yang disandingkan dengan para militan Chechen dan Uzbek yang sudah teruji dalam pertempuran.

Wartawan Irak Hisham al-Hashimi yang punya sepupu yang bekerja dengan Bakr, menggambarkan sang mantan perwira intelijen Irak itu sebagai seorang nasionalis dan bukan seorang islamis atau orang yang fanatik pada agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya