SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MURSITPINAR — Serangan udara yang dipimpin AS menghantam posisi-posisi militan ISIS di perbatasan Suriah-Turki dalam 2 hari terakhir. Hal itu dilakukan setelah para militan mulai menimbulkan ketidakstabilan di Turki.

Koalisi militer tersebut melakukan 21 kali serangan udara ke militan ISIS di Kobani, kota di utara Suriah dekat perbatasan Turki, selama Senin-Selasa (13-14/10/2014). Hal itu mampu menghambat pergerakan pasukan ISIS, namun menyebabkan situasi tidak menentu.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Selasa kemarin, Presiden AS, Barack Obama, menyatakan kekhawatirannya atas situasi di Kobani dan provinsi Anbar, Irak, yang pernah diserang pasukan AS semasa Perang Irak. Kini provinsi itu hampir jatuh ke tangan militan ISIS.

“Serangan udara gabungan akan berlanjut di wilayah ini,” kata Obama kepada para pemimpin militer koalisi AS, yaitu Turki, sejumlah negara barat dan Arab.

Perang terhadap militan ISIS di Suriah kini telah mengancam perbatasan Turki. Etnis Kurdi kini marah kepada Turki karena menolak melindungi saudara-saudara mereka dari pembantaian oleh ISIS. Kondisi di Kobani memicu kerusuhan di Turki yang memiliki 15 juta etnis Kurdi sehingga menyebabkan 35 tewas pekan lalu.

Sebelumnya, pesawat-pesawat tempur Turki menyerang para pemberontak Kurdi di tenggara negara itu setekah militan Kurdi menyerang militer Turki. Hal ini berpotensi membangkitkan perang 3 dekade antara pemberontak Kurdi vs Turki yang menewaskan 40.000 di kawasan itu sebelum gencatan senjata 2 tahun lalu.

Kelompok Kurdi di Kobani mengaku terbantu dengan serangan udara AS tersebut. Namun militan ISIS yang telah mengepung kota itu selama beberapa pekan belum menghentikan serangan.

“Hari ini ada serangan udara sepanjang hari. Kadang kami melihat pesawat melakukan dua serangan, menjatuhkan dua bom sekali serangan,” kata Abdulrahman Gok, wartawan lokal Kurdi di Kobani dalam laporannya via telepon yang dikutip Reuters. “Serangan itu terus beralnjut.”

Menurut Gok, militan ISIS malah meningkatkan serangan terhadap kota itu pada sore harinya. Namun mereka tidak berani berhadapan satu lawan satu atau melakukan serangan jarak dekat. Mereka hanya menembaki kota itu dari jauh dan menandakan mereka sudah sedikit menjauh.

Hal yang sama juga dikatan wakil ketua PYD, partai politik Kurdi terbesar di Suriah, Asya Abdullah. Menurutnya, serangan udara itu sangat membantu menekan militan ISIS untuk sedikit mundur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya