Teror ISIS membuat Inggris geram dan melancarkan serangan drone ke anggota ISIS.
Solopos.com, SOLO – Untuk kali pertama, drone atau pesawat tak berawal milik Angkatan Udara Inggris (RAF) menewaskan seorang anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Menurut Perdana Menteri Inggris David Cameron, anggota ISIS yang terbunuh adalah orang yang berencana menyerang Inggris. Pembunuhan Reyaad Khan, 21, merupakan anggota ISIS yang bergabung 2013 lalu. Serangan ini mendatangkan kritik dari para pembela HAM.
Cameron berkilah serangan Inggris itu merupakan usaha mempertahankan diri karena Khan sudah berencana melakukan serangan barbar ke Inggris musim panas lalu ke sebuah perayaan besar di Inggris.
Dilansir Antara dari Daily Telegraph, Selasa (8/9/2015), Khan berencana menyerang perayaan VJ Day (hari kemenangan Sekutu pada Perang Dunia Kedua) di London yang dihadiri Ratu Elizabeth II dan Cameron sendiri Agustus silam.
“Reyaad Khan tewas oleh serangan udara yang dilakukan pada 21 Agustus oleh sebuah pesawat RAF yang dikendalikan dari jarak jauh selagi dia berkendara di daerah Raqqah,” kata Cameron kepada parlemen Inggris.
Dua militan ISIS lainnya, termasuk warga Inggris bernama Ruhul Amin, juga tewas akibat serangan drone itu, namun tidak satu pun korban sipil tewas, kata Cameron.
Cameron menegaskan serangan tersebut adalah sah. Tapi, Amnesti Internasional Inggris menuduh Inggris, bersama AS, melakukan eksekusi dari udara.