SOLOPOS.COM - Deretan mobil patroli ISIS (Dailymail)

Teror ISIS semakin mengganas kendati beberapa negara sudah menabuh genderang perang.

Solopos.com, BEIRUT – Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merebut sejumlah area di pinggiran Kota Aleppo, yang dikuasai  pemberontak Suriah.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Pengambilalihan sejumlah area termasuk desa Tel Suseen dan Tel Qarah membawa kelompok militan itu kian dekat dengan kawasan industri milik pemerintah Suriah yang hanya berjarak dua kilometer.

Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdulrahman pada Jumat (9/10/2015) , seperti dilansir Reuters, mengatakan penguasaan area Aleppo tersebut menjadi keuntungan terbesar ISIS sejak akhir Agustus lalu.

Aksi kelompok militan yang telah mengendalikan sebagian besar wilayah utara dan timur Suriah tersebut dilakukan di tengah gelombang serangan Rusia. Pesawat-pesawat tempur dan kapal perang Rusia membombardir wilayah Suriah sejak 10 hari terakhir. Serangan yang dikatakan untuk memerangi ISIS.

Meski demikian beberapa pemimpin negara barat menuding intervensi tersebut bertujuan mendukung Presiden Suriah,  Bashar al-Assad. Banyak serangan Rusia disasarkan di wilayah barat Suriah yang dikendalikan pemberontak. Pasukan Suirah dan milisi yang didukung serangan udara Rusia menggempur pemberontak di Ghab Plain dan daerah lain di Provinsi Hama. Abdulrahman  mengungkapkan pertempuran berlanjut hingga Kamis malam.

Serangan Baru Prancis
Terkait perang melawan ISIS, Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, Jumat, menyatakan pihaknya mengerahkan sebuah serangan baru di Suriah pada Kamis malam.

“Pasukan Prancis mengempur ISIS di Raqqa. Ini bukan yang pertama ataupun akan menjadi yang terakhir ,” ujar Jean-Yves Le Drian.

Ia menjelaskan jet tempur Rafale Prancis membombardir kamp pelatihan dan sejumlah target lain. Menurut Le Drian serangan diluncurkan di Raqqa dan sekitarnya karena diketahui terdapat beberapa kamp pelatihan untuk pejuang asing yang mengusung misi melakukan serangan di Prancis dan Eropa.

Prancis memulai serangan udara di Suriah pad 27 September lalu, dengan menghancurkan sebuah kamp pelatihan di dekat Deir al-Zor.Le Drian mengatakan ISIS merupakan musuh utama Prancis.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya