SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, DIYARBAKIR — Kendaraan-kendaraan tempur berpatroli di jalan-jalan di tenggara Turki saat pemerintah setempat menerapkan jam malam untuk mengakhiri kerusuhan akibat kemarahan warga etnis Kurdi di kawasan itu. Baca: Bursa Negara Berkembang Tertekan Ketegangan di Turki.

Etnis Kurdi di Turki marah karena pemerintah Turki dianggap tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan militan ISIS. Kerusuhan pecah sejak Selasa (7/10/2014) karena Turki gagal menghentikan aksi militan ISIS yang menguasai Kobani, sebuah kota di perbatasan Suriah-Turki yang dihuni etnis Kurdi.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Dilaporkan Bloomberg yang mengutip media setempat, sebanyak 19 orang terbunuh dalam pertempuran antara pasukan Partai PKK Kurdi dan polisi melawan militan ISIS.

Sementara itu, Menteri Pertanian Turki, Mehdi Eker, mengatakan 10 orang terbunuh dan 45 orang luka-luka dalam kerusuhan di Diyarbakir, tenggara Turki. Diyarbakir merupakan kota yang memiliki penduduk etnis Kurdi terbesar di Turki tenggara.

“Kota Diyarbakir sudah tenang saat sebagian besar warga tinggal diam saat jam malam yang diberlakukan kemarin malam,” kata Eker yang disiarkan televisi setempat, Rabu (8/10/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya