SOLOPOS.COM - Screenshoot ancaman ISIS (Detik.com)

Teror ISIS menyasar pendiri Facebook dan Twitter.

Solopos.com, SOLO – Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melancarkan teror kepada pendiri Facebook, Mark Zukerberg dan petinggi Facebook, Jack Dorsey. Ancaman itu mereka sampaikan melalui sebuah video.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Di video yang mereka rilis, ISIS mengklaim kedua situs tersebut berusaha melakukan serangan dengan terus menghapus akun-akun yang mempromosikan terorisme.

Dalam video itu juga terlihat foto kedua petinggi dari ranah media sosial ini, lalu disusul dengan lubang-lubang yang muncul di foto tersebut akibat dihujani tembakan senjata api.

Dilansir Okezone.com dari Mirror, Kamis (25/2/2016), pada video yang berjudul Flames of the Supporter dan dirilis dari kelompok ISIS yang menamai dirinya Anak Laki-Laki dari Pasukan Khalifa. Video ini berakhir dengan ancaman terhadap dua pria tersebut.

“Kepada Mark dan Jack, pendiri dari Twitter dan Facebook, serta para pemerintah pasukan salib. Kalian setiap harinya mengumumkan telah menutup akun milik kami. Dan kami akan mengatakan kepada kalian: apa hanya itu yang kalian bisa lakukan,” ucap mereka di video tersebut.

Ancaman ini datang menyusul aksi bersih-bersih yang dilakukan Facebook dan Twitter di layanannya dari akun-akun yang mempromosikan terorisme.

Twitter melaporkan, sebanyak 125.000 akun ditangguhkan, karena diketahui mempromosikan aksi terorisme, sebagian besar terkait dengan ISIS. Sementara Facebook mengatakan, pihaknya berupaya agar pelaku teror tidak menggunakan situsnya, dan telah menghapus konten-konten yang mendukung terorisme.

ISIS memang kerap menggunakan media sosial populer seperti Twitter dan Facebook untuk menyebarkan propaganda, menarik perhatian publik, merekrut anggota baru dan merayakan “kemenangan” mereka atas sebuah penyerangan.

“Kami tidak ingin orang-orang melakukan hal semacam itu di Facebook,” kata Zuckerberg saat berbicara di salah satu sesi di ajang Mobile World Congress (MWC) 2016 sebagaimana dilansir Detik.com dari USA Today, Kamis (25/2/2016).

“Jika kami bisa bekerja sama dengan pemerintah dan pihak lain untuk memastikan tidak ada serangan teroris, kami akan memanfaatkan kesempatan itu. Dan kami merasa sangat bertanggung jawab untuk memastikan semua orang merasa aman,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya