SOLOPOS.COM - Dua tawanan Jepang di tangan anggota ISIS (Daily Mail)

Teror ISIS diperkirakan akan menjadi nyata jika tak dicegah sekarang.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerhati teroris Nasir Abbas mengatakan 10 tahun mendatang ancaman kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) akan semakin nyata di Indonesia jika tidak segera dicegah.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Menurut Nasir Abbas, ancaman bisa muncul karena pengikut ISIS melakukan kaderisasi secara aktif kepada anak-anak mereka. Dengan begitu, ketika beranjak dewasa, anak-anak itu mempunyai tanggung jawab untuk melanjutkan ideologi radikal keluarganya.

“10 tahun akan menjadi ancaman kita. Anak-anak itu punya tanggung jawab menyelamatkan bangsa Indonesia dari kebathilan,” kata Nasir Abbas dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2015).

Menurut dia, para pengikut ISIS sudah berpikir ke depan untuk mewujudkan cita-cita mereka mendirikan negara Islam di Indonesia. Karena itu, mereka menanamkan ideologi radikal kepada anak-anaknya.

Lebih lanjut, dia mengatakan warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan ISIS ke Suriah bukan lagi kaum lelaki, melainkan perempuan dan anak-anak. Menurut dia dikhawatirkan ketika anak-anak itu dewasa dan kembali ke Indonesia mereka akan mendeklarasikan ISIS di Indonesia.

Sementara itu, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Irfan Idris, mengatakan pihaknya selalu melakukan pencegahan dengan rehabilitasi dan edukasi berupa deradikalisasi. BNPT juga gencar bekerjasama dengan berbagai instansi nasional maupun internasional untuk meredam efek radikalisme.

“Prinsipnya, negara enggak boleh kalah dengan teroris yang menanamkan kebencian,” katanya.

Irfan menyebut sejumlah WNI yang berangkat ke Suriah untuk mencari kebahagiaan menjalankan syariat karena di Indonesia mereka tidak mendapatkan itu. “Sekaligus untuk memamerkan kepada pengikut yang ragu agar semangat,” katanya.

Sebelumnya beredar video berjudul Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah yang diunggah 13 Maret 2015 berdurasi 02.09 WIB. Video demikian memperlihatkan adegan anak-anak berusia tujuh tahun berlatih perang menggunakan senjata AK-47, bela diri, dan membaca Alquran.

Selain itu, video memperlihatkan seorang pria dewasa mengatakan “Anak-anak kami adalah anak-anak yang akan kembali ke negeri kafir untuk menegakkan panji Laa ilaaha illallah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya