SOLOPOS.COM - Juru bicara baru untuk koalisi serangan AS di Irak, Kolonel Steve Warren, berbicara kepada media dalam jumpa pers di Kedutaan Besar, Baghdad, Irak. Kawasan Zona Hijau ini dijaga ketat, Selasa (1/12/2015). (JIBI/Harian Jogja/Reuters/Khalod Mohammed)

Teror ISIS diatasi dengan melakukan penyerangan.

Harianjogja.com, AMERIKA-Juru bicara militer Amerika Serikat (AS) menyatakan dalam serangan yang dilakukan minggu ini, menteri keuangan dan dua pemimpin senior Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terbunuh.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Kolonel Steve Warren mengatakan pada akhir November lalu, koalisi Pentagon telah membunuh Abu Salah, menteri keuangan ISIS.

“Dia adalah salah satu senior dan anggota ISIS yang paling berpengalaman untuk jejaring keuangan. Dia juga salah satu pewaris Al Qaeda,” ujar Warren seperti dilansir dari Reuters, Kamis (10/12/2015).

Warren menyampaikan Salah adalah anggota ketiga jejaring keuangan yang dibunuh dalam beberapa bulan ini.

“Membunuhnya dan pewarisnya dapat memutus transfer pengetahuan dan ketrampilan lain yang dibutuhkan untuk mendanai organisasi itu,” tambahnya.

Berdasarkan laporan Brooking Institute, nama asli Abu Salah adalah Muafaq Mustafa Mohammed al-Karmoush.

Selain itu, tambah dia, senior yang bertanggungjawab membagi tugas pemerasan dan pemimpin yang berperan sebagai pihak eksekutif juga terbunuh.

Amerika menyebut ISIS merupakan kelompok militan paling kaya, ada sejumlah pendapatan yang mengalir ke kelompok tersebut.

Pakar terorisme dari Pusat Studi Strategi Internasional, Thomas Sandersaon menuturkan keuangan mereka kuat dan tahan lama karena didukung penjualan minyak, pemerasan dan penjualan barang antik.

Baru-baru ini, Pertahanan AS merilis pendapatan ISIS mencapai US$47 juta per bulan dari penjualan minyak pada Oktober 2015. Pada bulan yang sama, Pentagon memulai operasi yang disebut Tidal Wave II dengan target pendapatan minyak ISIS.

Warren menyampaikan terlalu dini untuk menyebut apa dampak dari serangan ini. Menurut dia, ini seperti pertandingan tinju.

“Tubuh bekerja keras di ronde pertama tetapi kau tidak dapat menebak apa yang akan terjadi setelah pukulan pertama, tetapi beberapa ronde kemudian baru akan terlihat. Lutut musuh akan terlihat lemah dan dia mulai dapat melihat efek pukulannya,” kata Warren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya