SOLOPOS.COM - Dok. Anak-anak melihat Hajja Dalal Mesaharati (46 tahun) memukul drum untuk membangunkan muslim agar bersantap sahur sebelum memulai puasa Ramadan, di daerah Maadi, Kairo, Mesir, (13/4/2021). (Reuters/Hayam Adel/hp)

Solopos.com, JAKARTA—Berbeda dengan Indonesia, orang Mesir lebih banyak menggelar sahur bersama dibandingkan buka puasa bersama atau bukber saat Ramadan.

Wakil Duta Besar RI untuk Mesir Muhamad Aji Surya mengatakan rutinitas warga Mesir bergeser ke malam hari saat Ramadan. Rutinitas itu termasuk menyantap sahur bersama di restoran dan kafe.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Jangan harap pagi dan siang hari kita bisa dengan mudah menemukan yang buka seperti di bulan-bulan biasa,” kata Aji dalam acara Antara Obrol Bareng Edisi Ramadhan Mancanegara secara virtual, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga: Ramadan di Madinah: Salat Tak Berjarak, Dilarang Bicara saat Buka Puasa

Di pertokoan Mesir, kata Aji, hampir semua aktivitas baru dimulai pada sore hari hingga dini hari. Ia mengatakan banyak warga Mesir selama Ramadan juga tidak tidur hingga waktu sahur tiba dan baru beristirahat setelah salat Subuh.

Jalan dan tempat publik pada waktu berbuka puasa cenderung lebih sepi karena orang-orang Mesir lebih memilih berbuka puasa di rumah masing-masing bersama keluarga.

“Beda dengan di Indonesia di mana orang-orang justru ramai-ramai keluar rumah menjelang waktu berbuka. Sebaliknya, di Mesir orang-orang lebih gemar menghabiskan waktu sahur di luar rumah,” kata Aji.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi Ramadan, Singkat dan Menyentuh Hati!

Dari pukul 01.00 hingga 03.00 dini hari restoran dan kafe dipastikan ramai pengunjung. Bahkan tak sedikit mereka yang makan sahur di taman-taman layaknya tengah berpiknik.

Ia juga mengatakan para ibu menyajikan menu iftar (buka puasa) terbaik dan tak pelit lagi soal makanan selama Ramadan. “Lauk berbuka dengan porsi besar dan bermacam-macam selalu tersaji,” ujarnya.

Makanan yang biasa disajikan terutama yang berprotein tinggi, seperti ayam bakar, hamam mahsyi (burung dara bakar isi nasi), koftah, ikan goreng dan daging kambing.

Baca Juga: ASN Dilarang Bukber, Ini Edaran Lengkap Menag Soal Pelaksanaan Ramadan

Untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, makanan yang dihidangkan tak cuma roti, tapi juga nasi dengan beragam olahan, seperti nasi basmati yang berwarna kuning, nasi khas Mesir yang dicampur dengan sedikit bihun dan nasi merah yang dicampur dengan kismis.

Para ibu, kata dia, juga selalu menyiapkan makanan-makanan manis khas Ramadan, dari mulai kunafa (kue dari tepung, kacang, madu dan kelapa), qatayef (kue kacang dicampur madu), hingga subya (minuman kental dari susu dan kelapa).

Minuman-minuman andalan saat Ramadan di antaranya tamr hind (tamarin/asam), qamar eddin (fermentasi buah aprikot), serta aneka macam jus dan minuman bersoda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya