SOLOPOS.COM - Kepala BMKG,Dwikorita Karnawati. (Suara.com)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) berakhir pada Selasa (14/12/2021) pukul 12.46 WIB.

“Setelah menerima data, peringatan dini tsunami di NTT resmi berakhir,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati seperti dilansir Suara.com, Selasa.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Ia mengatakan BMKG mendeteksi gempa susulan, tetapi kekuatannya mengecil. Pemutakhiran data kekuatan gempa susulan berada pada level Magnitudo 5,6.

Baca Juga : BMKG Deteksi Tsunami di Dua Wilayah Ini

“Karenanya, kami meminta masyarakat tenang. Tidak terpengaruh informasi yang tak terkonfirmasi,” ujar dia

Dwikorita mengatakan masyarakat di NTT yang tengah menyelamatkan diri bisa kembali ke rumah masing-masing. “Namun penting diperhatikan, yakni masyarakat harus memeriksa kekuatan rumahnya,” jelas dia.

Ia juga meminta masyarakat tenang tapi waspada. “Kalau nanti terasa ada guncangan, terutama di daerah pesisir, bisa segera mengungsi meski belum ada sirine.”

Baca Juga : Warga Makassar dan Sekitarnya Rasakan Gempa Bumi di Barat Laut Larantuka NTT

Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan M 7,4 terjadi di Laut Flores, dekat Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021) sekitar pukul 10.20 WIB.

BMKG langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara. “Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata. Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur,” tulis BMKG dalam keterangan persnya.

Masyarakat di wilayah utara pantai Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata diminta menjauhi pesisir pantai dan tepian sungai. BMKG mendeteksi pusat gempa bumi pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT atau tepatnya di laut pada jarak 112 km arah barat laut Larantuka, NTT dengan kedalaman 10 km.

Baca Juga : Innalillahi, Politikus PPP Haji Lulung Meninggal

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores,” lanjutnya.

Gempa susulan masih terus terjadi, tercatat sudah ada 15 gempa dengan kekuatan maksimum 5,6 magnitudo per 11.40 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya