SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)--Harga jagung yang semakin melejit membuat harga pakan ternak juga mengekor kenaikan ini. Para produsen pakan ternak dalam negeri mencatat telah menaikan harga Rp 500-600 per kg sejak Januari 2011.

“Kenaikan cukup tinggi, sejak awal tahun sudah naik Rp 500-600 per kg dari sekitar Rp 4.500 per kg menjadi Rp 5.000-5.100 per kg,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) Sudirman, Jumat (8/4/2011)

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia menjelaskan porsi jagung dalam pakan ternak cukup mengambil komposisi signifikan dalam biaya produksi. Setiap produsen pakan ternak rata-rata menghabiskan biaya bahan baku hingga 85-90%, di mana separuhnya adalah jagung (50% bahan baku).

“Selain jagung juga ada bungkil kedelai porsinya 20% ini juga sudah naik, juga ada bungkil daging naik juga harganya, kita masih impor,” katanya.

Sudirman menuturkan harga jagung internasional pasca tsunami Jepang sempat turun, namun belakangan ini mencapai rekor tertinggi mencapai US$ 7,6675 per bushel.

Jika dalam konversi rupiah harga jagung impor sampai ke tangan produsen mencapai Rp 3.200 per kg sementara jagung lokal lebih mahal Rp 3.700 per kg, padahal tahun lalu hanya Rp 2.400 per kg.

“Kebutuhan jagung untuk industri pakan ternak per tahun 5,5 juta ton, tahun lalu kita impor 1,5 juta ton, sisanya lokal. Tahun ini saya perkirakan impor bisa mencapai 2 juta ton,” katanya.

Menurutnya harga pakan ternak yang naik saat ini justru yang terpukul pelaku peternak ayam di dalam negeri. Hal ini karena kenaikan harga pakan tak diimbangi oleh kenaikan harga ternak.

“Bagi industri pakan kasihan juga dengan peternak, kalau mau kita ikutin harga pakan bisa naik Rp 1.000, makanya ada beberapa pabrik yang rugi. Tapi ini untung ada persaingan dari 50 produsen pakan ternak, tak ada kartel harga,” katanya.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya