SOLOPOS.COM - Langgeng Sulistiyono (Foto: Antaranews.com)

Langgeng Sulistiyono (Foto: Antaranews.com)

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Magelang (Solopos.com)–Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Langgeng Sulistiyono, menyatakan akan menelusuri hingga keluarga prajurit jika ada di antara mereka terindikasi menjadi anggota gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

“Akan diperiksa, diwawancara, telusuri sampai dengan keluarganya. Tetapi sampai sekarang tidak ada anggota, termasuk pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kodam IV Diponegoro yang terindikasi,” katanya usai memimpin serah terima jabatan Komandan Batalyon Armed 3/105 Tarik di Magelang, Rabu (4/5/2011).

Mayjen Langgeng menyebut “duri dalam daging” yang harus dikeluarkan terhadap personel jajarannya yang ternyata diketahui menjadi anggota gerakan NII.

Pembinaan personel, imbuh Langgeng, terus dilakukan secara intensif termasuk melalui sistem di TNI yang disebut “penelitian personel” sesuai dengan jenjangnya.

“Kalau ada, harus diproses, ada “penelitian personel” sesuai urgensinya,” imbuh dia.

Jajaran TNI baik itu prajurit maupun PNS, lanjut dia, harus memiliki keyakinan yang kuat terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Sejak mereka masuk menjadi TNI atau menjadi PNS di Kodam IV sudah harus memiliki keyakinan terhadap NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Kalau mereka tidak memiliki keyakinan itu sejak awal, tidak diterima. Kalau mereka ada yang berubah keyakinan, akan dikeluarkan dari TNI,” paparnya.

Pangdam Diponegoro meminta masyarakat secepatnya melapor kepada pimpinan satuan TNI terdekat jika mengetahui indikasi anggota TNI terlibat gerakan NII.

Ia menyebut gerakan NII membahayakan NKRI.

“Apabila ada informasi seperti itu, segera laporkan kepada komandan satuan, akan ditindaklanjuti, hal itu tidak boleh, ini membahayakan NKRI,” tegasnya.

Pada kesempatan itu,  Langgeng memimpin serah terima jabatan Danyon Armed 3/105 Tarik yang bermarkas di Kota Magelang, Jateng dari Letkol Arm Ruly Candrayadi kepada Mayor Arm Mawardi.

Ruly selanjutnya menjabat Komandan Komando Distrik Militer 0716 Demak, sedangkan Mawardi sebelumnya Kepala Bagian Pendidikan Pusat Persenjataan Armed, Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD di Cimahi, Bandung, Jabar.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya