SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo membentuk tim khusus untuk menyempurnakan buku Pendidikan Perdamaian Berbasis Islam yang dinilai bertentangan dengan norma agama.

Rektor UMS, Prof Dr Bambang Setiaji MS mengatakan pihaknya sudah memfasilitasi sebuah forum yang mempertemukan pihak penyusun buku dengan pihak MUI Solo pada Sabtu (11/7).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Forum itu menyepakati bahwa buku Pendidikan Perdamaian Berbasis Islam untuk sementara diberhentikan peredarannya. Selain itu, forum itu juga menyepakati terbentuknya tim khusus yang terdiri atas gabungan pihak penyusun buku dan MUI Solo.

Menurutnya, tim yang terdiri atas 5-6 orang itu bertugas menyempurnakan buku. Forum menilai perdamaian berbasis Islam perlu dijawab karena penting bagi pencitraan agama Islam di mata umum.
“Selama ini agama Islam dicitrakan sebagai agama yang keras, agama yang tidak bisa hidup berdampingan dengan agama lain, dan lain-lain. Hal itulah yang membuat buku Pendidikan Perdamaian Berbasis Islam tetap perlu disusun,” tutur Bambang saat ditemui Espos di sela-sela kesibukannya, Sabtu (14/7).

Menurut Bambang, materi tentang Tauhid dalam buku itu tetap dibahas. Akan tetapi, pada bagian yang dianggap mengandung unsur paham panteisme yang menerangkan bahwa Tuhan termanifestasi dalam bentuk benda yang menjadi perdebatan tidak dibahas. Di samping itu, buku itu juga akan menggunakan metodelogi yang berbeda dengan sebelumnya.

m82

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya