SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Espos)–Hujan deras selama kurang lebih tiga jam sejak pukul 17.00 di daerah atas Kabupaten Grobogan membuat ruas jalan di pertigaan Ketapang, Kecamatan Grobogan hingga Desa Temon, Brati tergenang banjir setinggi satu meter, Senin malam (15/2).

Akibat banjir yang menutupi pertigaan jalan di depan Kantor Kecamatan Grobogan membuar arus lalu lintas menuju Kudus dan Pati macet total. Antrean kendaraan selama hampir tiga jam tak bisa bergerak.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Kendaraan baik mobil maupun sepeda motor tak berani menembus banjir yang cukup tinggi, sehingga arus lalu lintas sempat macet selama hampir tiga jam,” terang Sugeng, warga Grobogan, Senin malam.

Menurut Sugeng, air mulai merendam jalan sejak pukul 20.00, diduga air berasal dari saluran pembuangan yang meluap setelah wilayah atas yakni di Jatipohon, Lebak dan Karangrejo diguyur hujan deras selama tiga jam.

Aliran air melimpah ke jalan, tambah Sugeng karena adanya pintu air di dekat pertigaan Ketapang. Sehingga air berbalik arah dan akhirnya meluap ke jalan sehingga pertigaan Ketapang yang letaknya memang rendah.
Bahkan banjir juga merendam jalan yang ke arah selatatan hingga pom bensin sejauh kurang lebih 1 km.

Banjir baru mulai surut sekitar pukul 23.00, kendati demikian kendaraan yang berani melintas hanya truk atau bus.

Sedang sepeda motor dan mobil sedan terpaksa dialihkan jalurnya melalui Desa Karangrejo terus ke selatan hingga Desa Ngabenrejo, Kecamatan Grobogan. Arus lalu lintas benar-benar lancer sekitar pukul 24.00 WIB.

Terpisah Kepala Badan Kesbanglinmas, Drs Yudhi Sudarmunanto menjelaskan, banjir yang terjadi di pertigaan Ketapang sering terjadi jika di wilayah bagian atas, seperti daerah Jatipohon dan Pagergunung diguyur hujan deras.

“Sementara aliran air yang melalui saluran pembuangan justru terjadi penyempitan di sejumlah titik. Sehingga air tertahan dan akhirnya kembali lagi dan meluap ke jalan yang posisinya lebih rendah dari saluran itu,” ungkap Yudhi.

Untuk mengatasi kondisi serupa terulang kembali, menurut Yudhi harus diurai simpul-simpul penyebab banjir di daerah itu.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya