SOLOPOS.COM - Gambar Gunung Api Bawah Laut yang Ditemukan di Pacitan Versi BIG. (ANTARA/HO-Badan Informasi Geospasial)

Solopos.com, PACITAN — Gunung bawah laut muncul di perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Mirzam Abdurrachman menyebutkan kemunculan gunung bawah laut di Pacitan itu sudah diidentifikasi sejak 2006 dan minim potensi letusan.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Menurutnya, gunung api yang berada di Pulau Jawa sangat erat kaitannya dengan subduksi yang ada di selatannya.

Subduksi dimulai kurang lebih sejak 55 juta tahun lalu sehingga menghasilkan magmatisme yang kemudian muncul ke permukaan sebagai gunung api yang terbentang dari Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Mirzam mengatakan secara sederhana orang akan berpikir bahwa gunung api akan selalu memanjang dari barat ke timur.

Namun distribusi gunung api tersebut tidak sepenuhnya membentuk garis lurus.

“Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dari kondisi zona subduksi di selatan Pulau Jawa,” kata Dr Mirzam dalam keterangan tertulis Humas ITB, Sabtu (18/2/2023).

Kompleksitas ini berasal dari beberapa hal seperti laju subduksi yang mencapai 6,7 hingga 7 cm/tahun, perbedaan umur lempeng yang memasuki tiga bagian Pulau Jawa, hingga komposisi kerak lapisan terluar Pulau Jawa yang berbeda.

Selain itu, terdapat hal menarik yang disebut roo rise dengan dimensi luas 25.000 km2 dengan ketebalan rata-rata 15 km.

Hal tersebut menyebabkan palung mundur ke arah utara sejauh 60 km. Mundurnya palung ini merupakan akibat dari masuknya roo rise ke Palung Jawa sejak 1,1 atau 1,3 juta tahun lalu.

Selain itu, lanjut dia, masuknya roo rise ke palung menimbulkan gangguan yang memunculkan tonjolan dari Jawa Timur hingga selatan Lombok yang diinterpretasikan sebagai gunung bawah laut.

“Nah, jadi yang sedang hangat dibicarain itu adalah nomor 4,” ujar Dr. Mirzam.

Sebenarnya terdapat lebih dari satu tonjolan dan jika diperhatikan lebih teliti terdapat 5-10 tonjolan.

Mengejutkannya, kata dia, gunung api di Pacitan ini sudah diidentifikasi sejak lama.

“Sebenarnya tonjolan-tonjolan ini udah teridentifikasi sejak 2006 silam,” ujar Dr Mirzam yang juga Kaprodi Magister Doktor Teknik Geologi tersebut.

Mirzam menyimpulkan, kemunculan gunung api di selatan Pacitan ini merupakan efek kompleksitas zona subduksi di selatan seperti komponen yang tidak homogen, perbedaan umur lempeng, dan roo rise yang mengganjal hingga timbulnya gangguan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya