SOLOPOS.COM - Bentuk asli bangunan sebelum dilakukan pemugaran oleh Pemda Jakarta dan beralih fungsi menjadi Museum (kemdikbud.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Sejarah peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada 27 Oktober hingga 28 Oktober 1928 diabadikan pada Museum Sumpah Pemuda. Kali ini, Solopos.com akan mengajak Anda berkeliling untuk mengetahui apa saja yang ada di dalamnya.

Sebagaimana ditengok dari kanal Youtube milik Vira Alverina, Kamis (20/10/2022), untuk dapat berkeliling ke Museum Sumpah Pemuda, Anda perlu mendaftar di loket yang berada di depan Museum dengan mengisi identitas diri pada lembar yang disediakan. Satu buah tiket masuk Museum Sumpah Pemuda dihargai Rp2.000 dan Anda akan mendapatkan sebuah booklet.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ruang Pengenalan
Ruang Pengenalan Museum Sumpah Pemuda (kemdikbud.go.id)

Memasuki Museum Sumpah Pemuda, ruangan pertama yang akan Anda jumpai adalah Ruang Pengenalan. Melansir dari kemdikbud.go.id, pada ruangan tersebut terdapat penggambaran suasaran Kota Batavia pada masa 1920-an. Selain itu, terdapat juga diorama aktivitas pemuda yang sedang berkumpul dan berdiskusi.

Diketahui, ketika itu Museum Sumpah Pemuda dikenal sebagai asrama mahasiswa sekolah Rechts Hooge School (RHS) dan juga sekolah STOVIA yang dikenal sebagai Gedung Kramat 106. Sehingga tempat tersebut sering dipergunakan sebagai sarana berkumpulnya para pemuda.

Lepas dari Ruang Pengenalan, Anda akan memasuki Ruang Organisasi sebelum Sumpah Pemuda. Pada ruangan tersebut terdapat sejarah proses munculnya organisasi pemudua usai Budri Utomo berdiri seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Kaum Batavia, Perhimpunan Indonesia, serta Jong Islamieten Bond.

Ruang Organisasi sebelum Sumpah Pemuda yang ada di Museum Sumpah Pemuda
Ruang Organisasi sebelum Sumpah Pemuda yang ada di Museum Sumpah Pemuda (kemdikbud.go.id)

Tampak pula jajaran vandel organisasi pemuda. Beberapa diantaranya adalah vandel Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Java, Perhimpunan Indonesia, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Hizbul Wathon dan juga Kepanduan.

Setelah melewati Ruang Organisasi sebelum Sumpah Pemuda, Anda akan dibawa menuju ke Ruang Kongres 1. Di dalamnya terdapat kisah sejarah dan diorama proses terjadinya peristiwa Kongres Pemuda I serta deretan organisasi yang didirikan disekitar tahun 1926. Organisasi tersebut meliputi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Ruang Kongres I Museum Sumpah Pemuda
Ruang Kongres I Museum Sumpah Pemuda (kemdikbud.go.id)

Selain itu, terdapat juga diorama pemuda yang tengah mendengarkan radio di ruangan tersebut. Melansir dari kanal youtube Komunitas Jelajah Budaya, ruangan tersebut dulunya sering dipergunakan sebagai tempat berkumpulnya para pemuda.

Selesai melihat-lihat apa yang ada di Ruang Kongres I, Anda dapat menuju ke Ruang Kongres II. Diceritakan bahwa ruangan tersebut menjadi tempat di mana naskah rumusan resolusi yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda dibacakan.

Ruang Kongres II Museum Sumpah Pemuda
Ruang Kongres II Museum Sumpah Pemuda (kemdikbud.go.id)

Pada Ruang Kongres II, terdapat penggambaran berjalannya peristiwa Kongres Pemuda II. Anda juga dapat melihat relief undangan Kongres Pemuda II, relief Indonesia Raya, relief keputusan Kongres Pemuda II, serta miniatur atau diorama Kongres Pemuda II.

Puas berkeliling di Ruang Kongres II, Anda akan diarahkan menuju ke pintu yang menuju area halaman belakang Museum Sumpah Pemuda. Namun, perjalanan belum usai, ya! Keluar dari pintu, Anda dapat berbelok ke kanan menuju ke Ruang Kepanduan.

Ruang Kepanduan Museum Sumpah Pemuda
Ruang Kepanduan Museum Sumpah Pemuda (kemdikbud.go.id)

Pada Ruang Kepanduan terdapat sejarah proses berdirinya Organisasi Kepanduan. Organisasi Kepanduan merupakan sarana membangun pendidikan karakter bagi para pemuda. Beberapa Organisasi Kepanduan yang ada diantaranya adalah JPO, KBI, INPO, serta Natijp.

Di sisi lain ruangan yang terbagi menjadi dua tersebut Anda juga dapat melihat bendera Organisasi INPO, serta alat-alat Kepanduan seperti peluit, kotak P3K, dasi, dan ikat pinggang yang dipergunakan pada masa itu.

Yang paling menarik, jika Anda belum berkesempatan untuk datang langsung ke Museum Sumpah Pemuda, Anda dapat berkunjung secara virtual melalui laman museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id . Anda dapat mengakses perjalanan virtual Museum Sumpah Pemuda dengan menekan tombol Kunjungan Virtual. Selamat mencoba!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya