SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Purworejo–Warga Desa Pekutan, Kecamatan Bayan, Winarto, 42, terkena peluru nyasar dari aparat TNI yang sedang berlatih di lapangan tembak Sekip Bayan, Kamis (25/3) petang. Winarto terluka di bagian pantat dan masih dirawat di RS Palang Biru, Kutoarjo.

Ditemui Harian Jogja di rumah sakit, Jumat (26/3), Winarto masih terbaring lemah. Meski dalam kondisi sadar, ia enggan memberikan keterangan kepada wartawan yang datang menemuinya.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Menurut keluarganya, saat kejadian Winarto sedang merumput meski sebelumnya sduah diperingatkan aparat desa untuk tidak mendekat lokasi latihan.  Beruntung jaraknya tergolong jauh sehingga peluru tidak menghujam terlalu dalam.

Hasil rontgen dokter menunjukkan proyektil yang masuk tidak terlalu dalam dan bisa diangkat dengan operasi. “Hari ini akan langsung di operasi,” ujar salah seorang kerabat yang menungguinya.

Sementara itu kepada wartawan, Kabag Latihan Rindam IV Diponegoro Letkol Inf Djoko Suprapto membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun ia mengatakan kejadian itu murni musibah bukan karena kesengajaan.

Pihaknya sudah sesuai prosedur, yakni sebelum latihan dimulai telah memberitahukan kepada kepala desa setempat, dalam hal ini Desa Pekutan yang mewilayahi lapangan tembak Sekip Bayan. Pihak desa pun juga sudah mensosialisasikan adanya latihan kepada warga.

Kegiatan latihan sendiri berlangusng sejak Rabu (17/3) hingga Rabu (31/3). Dengan protap yang dijalankan, kawasan latihan dijamin sudah steril. Namun diluar dugaan, ternyata ada warga yang masuk ke lokasi.

“Winarto terkena peluru yang memantul pada Kamis (25/3) petang sekitar pukul 15.50 WIB. Korban langsung dilarikan ke RS Palang Biru Kutoarjo untuk mendapat perawatan,” kata Djoko.

Dia menambahkan untuk biaya pengobatan, operasi dan perawatan sampai sembuh akan ditanggung sepenuhnya oleh Rindam IV Diponegoro.

Djoko menjelaskan peluru yang nyasar dan megenai korban diduga peluru dari senjata api jenis pistol. Saat kejadian, jarak Winarto sebenarnya sudah cukup jauh sekitar satu kilometer dari titik penembakan. Insiden itu menurut Djoko merupakan kejadian pertama.

JIBI/Harian Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya