SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (Dok/JIBI/Solopos)

Tenaga kependidikan Solo, sejumlah sekolah swasta di Solo harus siap-siap menyediakan guru baru.

Solopos.com, SOLO–Sekolah swasta atau yayasan pendiri sekolah swasta di Kota Solo diimbau mulai mempersiapkan diri untuk merekrut guru-guru baru.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Hal itu menyusul rencana Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo menarik guru DPK atau guru pegawai negeri sipil (PNS) yang diperbantukan di sekolah-sekolah swasta untuk jenjang sekolah dasar (SD).

Saran tersebut disampaikan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Solo, Sugiyaryo, menanggapi rencana penarikan guru DPK dari sekolah swasta untuk jenjang SD oleh Disdikpora Solo. Sugiyaryo menilai meskipun penarikan guru-guru PNS akan berdampak pada berkurangnya tenaga pendidik di SD swasta tempat mereka mengajar saat ini, kondisi tersebut tidak akan memunculkan gejolak. Lain halnya jika penarikan tersebut berlaku untuk jenjang SMP, SMA atau SMK.
Sebab untuk jenjang SMP, SMA atau SMK, kebutuhan akan guru di sekolah swasta rata-rata masih tinggi.

“Kalau untuk jenjang SD saya rasa tidak akan memunculkan gejolak. Bagi guru-guru PNS yang ditarik kemudian ditempatkan di SD negeri, juga tidak akan dirugikan. Apalagi kebijakan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, sehingga semestinya sekolah-sekolah swasta itu lebih siap,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Senin (5/10/2015).

Jika SD swasta harus merekrut guru-guru baru untuk menggantikan guru-guru DPK yang ditarik oleh pemerintah, Sugiyaryo menilai hal itu seharusnya juga tidak masalah mengingat rata-rata sekolah swasta atau yayasan pendiri sekolah swasta yang ada di Solo ini relatif mapan.

“Kalau menurut saya, SD-SD swasta di Solo sekarang-sekarang ini rata-rata sudah mapan ya? Beda dengan kondisi beberapa tahun lalu, di mana banyak SD swasta yang kurang diminati sehingga kurang murid dan juga kurang guru. Dengan kondisi seperti itu, saya rasa kalau harus merekrut guru baru, seharusnya sekolah mampu (merekrut guru baru) dan penarikan guru-guru DPK tersebut tidak akan menjadi masalah bagi SD swasta tersebut,” papar dia.

Ditemui terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdikpora Solo, Sulardi, mengakui rencana penarikan guru DPK dari sekolah swasta tersebut merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan guru di SD negeri. Saat ini Solo masih kekurangan setidaknya 120 guru di SD-SD negeri, khususnya di empat kecamatan. Dengan penarikan guru DPK itu pun, Sulardi memperkirakan belum bisa memenuhi kebutuhan guru di semua SD.

“Terutama di empat kecamatan, Laweyan, Banjarsari, Jebres, dan Pasar Kliwon. Sedangkan untuk wilayah Serengan, sementara ini sudah dipenuhi dengan adanya penggabungan atau regrouping beberapa sekolah belum lama ini,” terang Sulardi.

Menurut catatan Disdikpora Solo, saat ini jumlah guru DPK di Solo ada 110 orang yang tersebar di SD-SD swasta di lima kecamatan. “Jumlah tersebut (110 guru DPK) baik guru yang sudah bersertifikat maupun yang belum,” jelasnya.
Sulardi menambahkan penarikan guru DPK tersebut diharapkan bisa dilakukan mulai tahun ajaran tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya