SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

HONG KONG – Pemerintah Hong Kong melarang perdagangan ayam dan lebih dari 17.000 ayam di pasar grosir unggas, Rabu (21/12/2011), dimusnahkan. Tindakan itu menyusul temuan kasus virus flu burung atau H5N1 positif.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Menindaklanjuti keputusan itu, Hong Kong pada Rabu telah menghentikan impor dan perdagangan ayam hidup dari China daratan, setidaknya untuk selama 21 hari ke depan. Langkah ini untuk mencegah penyebaran virus mematikan itu, setelah sebuah tes terhadap ayam mati memberikan hasil positif terjangkit H5N1.

“Kami tidak tahu apakah ayam mati itu diimpor dari China ataukah itu ayam lokal,” ujar juru bicara pemerintah Rabu. Ditambahkannya, pasar-pasar akan dikosongkan dari jual beli ayam dan dilakukan desinfeksi secara menyeluruh.
Manusia telah terbukti tidak kebal terhadap virus H5N1, sehingga dikhawatirkan virus pada unggas yang terjangkit bermutasi pada manusia. Serangan H5N1 selama ini sangat patogen, membunuh sebagian besar spesies burung dan hingga 60 persen orang yang terjangkit.

Penularan sulit terjadi antarmanusia, namun sejumlah kasus di Indonesia dan Thailand sebelumnya menunjukkan penularan bisa terjadi antaranggota keluarga melalui kontak langsung dan udara yang terkontaminasi.

Sebelumnya, Hong Kong telah dua kali melakukan pemusnahan unggas besar-besaran. Pertama terjadi pada Juni 2008, saat ditemukan H5N1 dalam contoh kotoran ayam, disusul yang kedua pada Desember 2008 ketika virus ini membunuh puluhan ayam di sebuah peternakan.

Pada 1997, enam orang di Hong Kong meninggal akibat virus H5N1 dan 1,3 juta ayam dimusnahkan. Kasus terbaru pada manusia ditemukan pada November 2010, saat seorang perempuan berusia 59 tahun ditemukan positif mengidap H5N1 setelah tiba dari perjalanan ke China daratan.

Virus yang kali pertama dikonfirmasi di laboratorium Hong Kong pada 1997 itu kini menjadi endemic di banyak tempat di Asia dan Mesir. Sejak 2003, H5N1 telah menginfeksi 573 orang di seluruh dunia dan membunuh 336 orang di antaranya.

nap/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya