SOLOPOS.COM - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) berjabat tangan dengan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley (kiri) dalam kunjungan kerja di Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (24/7/2022). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pras.)

Solopos.com, JAKARTA — Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, memberikan penjelasan perihal temuan satu kontainer berisi senjata yang tidak masuk dalam manifes kapal di Pelabuhan Panjang, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Panglima TNI menyampaikan persoalan temuan senjata di Pelabuhan Panjang, Provinsi Lampung sudah diselesaikan. “Sudah selesai. Setelah kami konfirmasi ke Kantor Atase Pertahanan Amerika Serikat,” kata Andika di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (24/7/2022).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Dia menjelaskan senjata itu merupakan bagian dari latihan bersama Garuda Shield antara Amerika Serikat dan Indonesia. “Itu merupakan miskomunikasi, tetapi bukan sesuatu yang menjadi ilegal,” imbuhnya.

Dia menyampaikan posedure urgent security clearance atau izin keamanan mendesak merupakan kewenangan Panglima TNI. Kewenangan itu terhadap personel maupun material berupa senjata atau barang dari militer atau penerbangan negara asing.

“Mekanismenya dari perwakilan militer negara asing di Indonesia mengirim surat nota diplomatik ke saya. Melaporkan sekaligus mengisi formulir clearance approval for Indonesian Territory (CAIT),” jelasnya.

Baca Juga : Heboh! Temuan Kontainer Berisi Senjata, Begini Kata Korem Garuda Hitam

Menurut dia, tugas perwakilan militer negara asing yang akan menjelaskan setelah dilakukan konfirmasi. Apakah ini masuk dari perangkat material militer untuk pelatihan atau bukan.

“Kalau iya, kami buatkan approval-nya. Bahkan itu berlaku untuk kedatangan yang tidak terjadwal karena sudah ada mekanismenya,” tutur Andika.

Sebelumnya diberitakan Supervisor Humas dan Pelayanan Pelanggan Pelindo II Panjang Lampung, Frans Rahardian, mengatakan bahwa senjata yang berada di dalam Tricon Container US Army memang tidak masuk dalam manifest kapal.

“Kontainer berisikan senjata. Barang tersebut tidak masuk dalam manifest kapal, seperti penumpang, barang bawaan, peralatan, dan lain-lainnya,” kata dia

Menurut dia, apabila kontainer senjata-senjata tersebut tidak ada manifes maka terdapat sejumlah kemungkinan, seperti melakukan administrasi ulang atau dipulangkan ke negara asal.

Baca Juga : Latihan Tempur TNI AD-US Army di Puslatpur, Ini Senjata yang Digunakan

“Jadi saya tekankan senjata-senjata hanya tidak ada manifes saja. Saat ini barang-barang sedang diurus oleh pihak TNI AD. Terkait hasilnya bagaimana kami masih menunggu dari Korem [043 Garuda Hitam Lampung],” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya