SOLOPOS.COM - Umat Islam dari berbagai negara melaksanakan wukuf di Jabal Rahmah, Arafah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023). jutaan jamaah haji dari berbagai negara berkumpul di Arafah untuk melaksanakan wukuf yang merupakan rukun haji pada prosesi puncak haji 1444 H. (Antara/Wahyu Putro A.)

Solopos.com, MAKKAH — Anggota Timwas Haji DPR RI Hasnah Syam menemukan beberapa jemaah haji lanjut usia (lansia) asal Indonesia pingsan seusai melempar jamrah Aqobah di Mina akibat kelelahan dan kesehatannya menurun imbas terlantar di Arafah. 

Temuan tersebut diungkapkan Hasnah saat dirinya juga tengah melakukan prosesi lempar jamrah Aqobah di Mina, Arab Saudi Rabu malam pukul 22.00 waktu Arab Saudi (28/6/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Beberapa jemaah yang saya temui mengaku tidak dapat makan usai wukuf di Arafah. Bahkan mereka terkatung-katung di tengah teriknya matahari dengan suhu mencapai 42 derajat saat menunggu bus jemputan hingga sore hari di Arafah. Hal ini berdampak menurunkan stamina dan kesehatan jemaah menjadi drop, bahkan beberapa saya lihat sendiri tidak kuat dan pingsan,” ungkap Hasnah, dalam keterangan tertulis di laman resmi DPR.go.id.

Anggota Komisi IX DPR RI ini juga menyayangkan kurangnya pasokan makanan dan minuman yang memadai untuk jemaah haji Indonesia sehingga banyak jemaah yang pingsan. 

Hal ini mengingat kondisi di Mina, Arab Saudi, jauh lebih berat dibandingkan wukuf di Arafah. Hingga wukuf di Arafah saja, ada sekitar tujuh jemaah haji yang wafat menurut pemberitaan media nasional.

“Saya desak PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) segera identifikasi kembali lansia yang membutuhkan bantuan kursi roda yang telah kami mintakan saat pertemuan dengan Menteri Agama agar disediakan untuk membantu jemaah ke jamarah. Di sini saya lihat hanya ada petugas, tapi tidak ada satupun kursi roda yang standby dan bisa digunakan untuk mengevakuasi jemaah lansia yang pingsan,” tandas Hasnah.

Berdasarkan pantauan laman resmi tersebut, di area sekitar melempar jamrah hanya ada petugas haji, sementara kursi roda, minuman (air mineral), makanan (kurma, buah) sama sekali tidak tersedia.

Padahal cukup banyak jemaah lansia yang kelelahan dan pingsan sehingga butuh asupan makanan dan minuman untuk memulihkan kondisi tubuh.

“Melihat kondisi di lapangan saya imbau petugas haji mengingatkan jemaah haji yang akan pergi melempar jamrah untuk membawa perbekalan minuman dan makanan yang cukup agar tidak dehidrasi dan kelaparan. Saya lihat banyak jemaah kehausan karena kehabisan minuman, sementara suhu di Mina jam 22.00 malam saja masih cukup panas,” pesan legislator Dapil Sulawesi Selatan II tersebut.

Selain pingsan, Hasnah Syam juga menemukan beberapa jemaah haji lansia terpisah dari rombongannya. Mereka tampak kebingungan dan hanya duduk-duduk sambil menunggu dievakuasi.

“Ini saya lihat di lapangan standar operasional prosedur (SOP) bagi jemaah yang terpisah dari rombongan tidak berjalan efektif. Mereka seperti dibiarkan menunggu evakuasi cukup lama, bahkan saya di sini satu jam lebih belum juga mereka dievakuasi. Ini ‘kan waktu yang cukup lama, sementara di titik tempat mereka menunggu tidak tersedia makanan dan minuman. Kondisi ini menurut saya memprihatinkan dan harus segera diperbaiki pelayanan untuk jemaah,” tutup Hasnah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya